Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bank Mayora Melonjak

PT Bank Mayora menutup tahun lalu dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 160% menjadi Rp45 miliar (y-o-y) . Pemupukan laba yang signifikan tersebut tidak lepas dari optimalisasi dana yang dilakukan perseroan
Laba Bank Mayora melonjak/bankmayora.com
Laba Bank Mayora melonjak/bankmayora.com

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mayora menutup tahun lalu dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 160% menjadi Rp45 miliar (y-o-y). Pemupukan laba yang signifikan tersebut tidak lepas dari optimalisasi dana yang dilakukan perseroan.

Direktur PT Bank Mayora Jap Chin Ping menyatakan optimalisasi dana terutama dengan meningkatkan rasio LDR. Per posisi Desember 2014 rasio LDR pihaknya masih di bawah 70% dan tahun lalu ditingkatkan menjadi 85%.

Jap melanjutkan peningkatan rasio LDR diupayakan dengan selektif menarik dana nasabah, khususnya untuk porsi dana mahal yang lebih dikurangi.

Selain itu peningkatan laba perseroan didukung pula oleh pertumbuhan volume bisnis perseroan.

Faktor penyokong laba lain Bank Mayora diperoleh dari tambahan modal IFC dan pemegang saham lainnya.

"Jadi dari modal yang disetor juga menyumbangkan laba,"" katanya kepada Bisnis Selasa (1/3/2016)

Adapun tahun lalu bank milik Mayora Group ini memperoleh setoran modal baru dari IFC sebanyak dua tahap. Tahap pertama Jap mengatakan diberikan pada Februari sebesar Rp146 triliun sedangkan tahap kedua pada Oktober sebanyak Rp169 miliar.

Dengan setoran dana tersebut, IFC muncul sebagai pemegang saham baru dengan kendali sebesar 20%

Dana itu disebut Jap untuk mendukung bisnis perseroan serta memperkuat infrastruktur, khususnya risk management dan Good Corporate Governance.

Suntikan modal itu juga diakui Jap mendukung optimalisasi perseroan untuk berstatus sebagai BUKU II dengan modal inti lebih dari Rp1 triliun.

Awal tahun ini pihaknya tengah menanti persetujuan OJK untuk memperoleh status tersebut. Namun semenjak awal Maret ini perseroan telah mendapatkan izin resmi sebagai BUKU II.

Menyandang status baru ini, Jap meyakini menjadi peluang mengembangkan untuk memperluas market share. Jenis transaksi forex akan diperluas menjadi forward.

Pihaknya bahkan akan menjadi sub agen SUKUK. Lebih jauhnya akan ada tambahan produk wealth management yang ingin diluncurkan.

Perluasan transaksi itu, diperkirakan akan menjadi basis baru bagi peningkatan pendapatan non bunga bank Mayora. Hingga akhir tahun lalu tercatat fee based income perseroan sebesar Rp12 miliar dengan target tahun ini Rp20 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper