Bisnis.com, JAKARTA - Islamic Development Bank (IDB) merilis hasil risetnya mengenai pertumbuhan industri keuangan syariah di Indonesia pada 2015. IDB menilai potensi industri keuangan syariah di Indonesia masih sangat besar dan terus berkembang.
Dalam laporan tahunan tersebut digambarkan Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia punya potensi besar untuk menjadi pemain utama di bidang islamic financing. Hal ini ditambah fakta penetrasi lembaga keuangan syariah belum terlalu dalam.
Director General Islamic Research & Training Institute Azmi Omar mengatakan salah satu instrumen investasi syariah yang menarik adalah sukuk. Apalagi baru-baru ini pemerintah menerbitkan sukuk ritel (sukri) seri 008.
"Indonesia punya sukuk ritel yang merupakan salah satu sumber pembiayaan yang menarik dan pertama di dunia. Tapi diluar itu juga masih banyak investasi-investasi yang bisa dikembangkan," ujarnya usai presentasi laporan tahunan di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat,(11/3/2016).
Selain itu, menurut Azmi, pasar normal">micro finance juga masih sangat terbuka untuk dimasuki industri keuangan syariah. Ia optimis Indonesia bisa menjadi negara dengan keuangan syariah terbesar di dunia.
Pada laporan tersebut juga dipaparkan tiga sektor bisnis yang punya ceruk besar untuk digarap lembaga keuangan syariah yakni wisata islami, makanan halal dan fashion islami. Dibandingkan Malaysia dan Uni Emirat Arab, Indonesia masih tertinggal di tiga lini bisnis ini.