Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Ekspor Turun, Taiwan Kembali Pangkas Bunga Acuan

Taiwan memangkas suku bunga acuannya dalam tiga kuartal berturut-turut, setelah kinerja ekspornya tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan dan mulai membebani pasar tenaga kerja.n
suku bunga
suku bunga

Bisnis.com, JAKARTA – Taiwan memangkas suku bunga acuannya dalam tiga kuartal berturut-turut, setelah kinerja ekspornya tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan dan mulai membebani pasar tenaga kerja.

Kendati kembali menurunkan suku bunga acuan, Gubernur Bank Sentral Taiwan Perng Fai-nan mengatakan dirinya tidak berharap untuk mengambil suku bunga nol atau bahkan negative selama masa jabatannya. Dalam pernyataannya pada Kamis (24/3/2016) di Taipei, Bank Sentral Taiwan kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 12.5 basis poin menjadi 1,5%.

“Pemotongan suku bunga dapat meningkatkan permintaan di sektor riil, dan di samping itu membantu menjaga stabilitas keuangan. Masih ada ruang untuk kebijakan moneter konvensional, dan ekonomi akan membaik pada semester kedua tahun ini,” kata Perng dalam konferensi pers.

Ekonomi Taiwan mengalami kontraksi dalam tiga kuartal berturut-turut akibat penurunan ekspor dalam 13 bulan terakhir di tengah perlambatan di China. Gambaran pelemahan perdagangan tersebut juga membebani pasar tenaga kerja, meningkatkan risiko konsumsi juga akan mengalami penurunan.

Proyeksi inflasi masih cukup stabil dan pasar dalam negeri siap untuk meningkat, meski tidak terlalu signifikan. Sementara investasi asing yang masuk juga tidak dalam jumlah yang besar, hal tersebut membuat pemerintah akan menjaga ketertiban pasar valuta asing dari volatilitas yang berlebihan. Perng juga mengatakan bahwa pihaknya akan meringankan aturan kredit perumahan.

Mata uang Taiwan menguat 0,8% pada tahun ini, lebih tinggi dari pesaing utama ekspornya yaitu Korea Selatan. Sedangkan tingkat suku bunga rata-rata pada kredit baru yang dibuat oleh lima bank terbesarnya turun ke posisi terendah sejak empat tahun menjadi 1,593% pada Februari.

Di sisi lain, tingkat pengangguran naik 3,94% pada Februari, setelah mencatatkan rekor terendah sebesar 3,73% pada tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper