Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia menilai rencana bisnis bank (RBB) tahun ini masih bisa tercapai.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan masih ada harapan RBB tersebut bisa mencapai target meskipun pertumbuhan pada kuartal I/2016 masih belum signifikan.
"Sejauh ini saya melihat bahwa dana pihak ketiga dan kredit rupanya pertumbuhan agak di bawah, tapi tentu kita mengharapkan semester II lebih baik dan tentu akan masih bisa dicapai," ujar Agus saat ditemui di Kompleks Bank Indonesia Jakarta, Kamis, (25/4/2016).
Berdasarkan data yang dikeluarkan Bank Indonesia, posisi kredit yang disalurkan perbankan pada akhir Februari 2016 tercatat sebesar Rp3.996,6 triliun atau tumbuh sebesar 9,3% secara year on year.
Perlambatan kredit terutama terjadi pada penyaluran kredit modal kerja (KMK) dan kredit investasi (KI).
Sementara itu, untuk kredit investasi yang disalurkan perbankan berdasar data yang dikeluarkan Bank Indonesia tercatat juga mengalami perlambatan dari 13,8% year on year menjadi 12,7%.
Kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang disalurkan pada Februari 2016 tercatat sebesar Rp729 triliun atau tumbuh 10% secara year on year, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 10,1%.
Sementara itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I memang memiliki kecenderungan melemah dibandingkan dengan periode lainnya.
Memasuki kuartal II ini, pertumbuhan ekonomi menurut Mirza sudah mulai menunjukkan kondisi perbaikan. Namun, perbaikan tersebut masih dinilai lemah.
"Maret sudah ada indikasi recovery, tapi bukan recovery yang sangat kuat. Nanti di kuartal II aktivitas ekonomi akan lebih baik," ujar Mirza.
Perbaikan pertumbuhan ekonomi ini diprediksi akan berasal dari pertumbuhan penjualan pada sektor riil.