Bisnis.com, PADANG - Pemegang saham PT Semen Padang, anak usaha PT Semen Indonesia Tbk mengangkat Saldi Isra sebagai Komisaris Utama menggantikan Djamari Chaniago yang habis masa jabatannya.
Saldi Isra selama ini dikenal sebagai pakar hukum tata negara dan guru besar hukum tata negara di Universitas Andalas (Unand) Padang.
Direktur Utama Semen Padang Benny Wendry menyebutkan pemegang saham melakukan perubahan susunan direksi dan komisaris perseroan melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS LB).
“Benar, penggantian pengurus ini merupakan salah satu agenda RUPS PT Semen Padang tahun buku 2015,” katanya, Rabu (11/5/2016).
Selain Komisaris Utama, RUPS tersebut juga menetapkan Wiztian Yoetri sebagai Anggota Komisaris menggantikan Basril Basyar.
Sementara itu Direktur Produksi yang sebelumnya dijabat Agus Boing Nurbiantoro digantikan Indrieffouny Indra.
Indrieffouny sebelumnya menjabat Kepala Departemen Tambang PT Semen Padang.
Dengan perubahan itu, maka susunan direksi Semen Padang terdiri dari Direktur Utama Benny Wendry, Direktur Keuangan Tri Hartono Rianto, Direktur Komersial Pudjo Suseno dan Direktur Produksi Indrieffouny Indra.
Sedangkan jajaran komisaris terdiri dari Komisaris Utama Saldi Isra, Anggota Komisaris Suharto, Eddy R. Rasyid, dan Wiztian Yoetri.
Menurut Benny, dalam RUPS yang dipimpin Komut Djamari Chaniago itu, pemegang saham menyetujui Laporan Tahunan Perseroan selama tahun buku 2015, termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama tahun buku 2015, dan pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2015.
Adapun, sepanjang tahun lalu, perusahaan semen tertua di Asia Tenggara itu telah meningkatkan efisiensi yang dilakukan melalui Cost Reduction Program (CRP) pada tahun 2015.
Penghematan yang dicapai sebesar Rp124,98 miliar atau melampaui target sebesar Rp54,96 miliar.
Penghematan juga dilakukan melalui Cost Saving Program (CSP) dan dapat dicapai sebesar Rp20,85 miliar, sehingga beban pokok tahun 2015 menurun signifikan dibanding RKAP tahun 2015 yaitu sekitar Rp243 miliar.
Selain itu, perseroan mengklaim pembangunan pabrik Indarung VI, sudah mencapai progres 78,24% per 31 Desember 2015 atau hanya tertinggal 1,98% dari rencana sebesar 80,22%.
Diperkirakan pembangunan pabrik baru tersebut akan selesai pada kuartal ketiga tahun ini dan dioperasikan pada kuartal keempat 2016.
Sepanjang tahun lalu, Semen Padang mencatatkan produksi klinker sebanyak 5,27 juta ton, produksi semen 6,88 juta ton, dan penjualan 6,85 juta ton.