Bisnis.com, JAKARTA — HSBC bersama Putera Sampoerna Foundation (PSF) menggelar program Training of Trainers (TOT) dan Professional Development Program (PDP) di Medan.
Adapun, penyelenggaraan program digelar 1 Juni 2016 hingga 4 Juni 2016. Medan merupakan kota kedua, setelah sebelumnya rangkaian program ini diselenggarakan di Jakarta pada pertengahan Mei lalu.
Tujuan dilaksanakannya program tersebut untuk meningkatkan intensitas dalam mengedukasi masyarakat di bidang literasi keuangan, khususnya dari dunia pendidikan dan dunia usaha.
Sebagai informasi, kedua program tersebut merupakan bagian dari Program Pendidikan Perbankan dan Keuangan, sebuah kolaborasi antara HSBC dan PSF yangcdijalankan oleh Sampoerna University.
Kerjasama dilatarbelakangi oleh masih belum tercukupinya jumlah profesional di industri perbankan yang memiliki kompetensi tinggi. Hal ini ditengarai menjadi salah satu faktor penyebab belum optimalnya dukungan layanan perbankan dalam meningkatkan kinerja dunia usaha di Indonesia, khususnya di kalangan UMKM.
Penyelenggaraan program TOT ditujukan bagi para staf pengajar perguruan tinggi se-Indonesia, sedangkan PDP menyasar kalangan profesional perbankan dan institusi keuangan lainnya, serta para pelaku UMKM di Indonesia.
Melalui penyelenggaraan program TOT dan PDP di Medan, HSBC dan PSF bertujuan untuk membekali para dosen dan profesional yang ada di Sumatera Utara dengan pengetahuan dan wawasan bidang keuangan dan perbankan yang aktual dan tepat guna, terlebih dengan adanya dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Nasional.
Director of Fundraising, Putera Sampoerna Foundation Ari Kunwidodo mengatakan program Professional Development Program dan Training of Trainers yang diselenggarakan merupakan bagian dari mata rantai yang utuh dan saling berkaitan dari upaya Sampoerna Foundation dalam meningkatkan literasi keuangan di Indonesia.
Horas VM Tarihoran, Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK, mengatakan berdasarkan survei yang dilakukan oleh OJK pada 2013, jumlah penduduk dengan tingkat literasi keuangan baik baru mencapai 21,84%.
“Program ini diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan masyarakat sehingga mereka akan semakin memahami manfaat dan risiko produk dan layanan jasa keuangan, mengetahui hak dan kewajiban serta meyakini bahwa produk dan layanan jasa keuangan yang dipilih dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya,” katanya.
Nuni Sutyoko, Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia mengatakan ingin terlibat dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Oleh sebab itu, HSBC yakin dukungan terhadap tingkat literasi dan inklusi keuangan akan turut membangun masyarakat meningkatkan taraf perekonomian mereka.