Bisnis.com, JAKARTA - Pada bulan Puasa, Lebaran, dan Tahun Ajaran Baru kebutuhan dana masyarakat cenderung mengalami peningkatan. Pegadaian sebagai lembaga pembiayaan berbasis gadai dan fidusia memerlukan persediaan agar kebutuhan dana masyarakat terpenuhi.
Di sisi lain, PT BPD Jawa Barat dan Banten (BJB) sebagai lembaga intermediasi yang memiliki dana yang terkumpul dari tabungan, deposito, dan simpanan lainnya terus mengoptimalkan dana melalui kredit korporasi.
Untuk meningkatkan kinerja kedua pihak, PT Pegadaian (Persero) dan bank bjb bersinergi dengan Penandatangan Perjanjian Kredit Jangka Pendek.
Direktur BJB Agus Gunawan mengatakan dalam kerja sama ini bank BJB akan menyalurkan kredit ke Pegadaian senilai Rp750 miliar dengan jangka waktu 12 bulan.
“Tujuan penyaluran kredit jangka endek yang dilakukan tidak hanya untuk mengoptimalkan likuiditas bank, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan debitur yang membutuhkan fasilitas kredit dalam rangka pemenuhan cash flow jangka pendek serta memenuhi kebutuhan modal kerja," ujar Agus Gunawan di Jakarta, Senin (6/6/2016).
Selain pemberian kredit kepada PT Pegadaian (Persero), BJB telah memberikan fasilitas kredit kepada beberapa BUMN lainnya. Hal ini merupakan bentuk sinergi BJB dengan BUMN yang strategis dan mencerminkan komitmen untuk terus mendukung kebijakan Pemerintah dalam menjalankan roda perekonomian nasional.
Sementara itu, Direktur IV Bidang Keuangan PT Pegadaian (Persero) Dwi Agus Pramudya mengatakan geliat usaha kecil dan menengah mengalami peningkatan bisnis pada bulan Ramadhan.
“Biasanya pertumbuhan kredit menjelang puasa dan lebaran mengalami pertumbuhan antara 15-20% dibandingkan bulan lainnya. Apalagi setelah lebaran memasuki tahun ajaran baru," ujar Agus Pramudya.
Per-Maret 2016, total kredit BJB mencapai Rp55,218 triliun dengan penyaluran sebesar 14,21% merupakan penyaluran kredit korporasi dan komersial.