Bisnis.com, PADANG - Manajemen PT BDP Sumatra Barat alias Bank Nagari mempercepat pelaksanaan RUPS untuk menetapkan Direktur Utama dan Direktur Kepatuhan perseroan, setelah menerima hasil uji kelayakan calon dari OJK.
Komisaris Utama Bank Nagari Efa Yonnedi menyebutkan masih menunggu konfirmasi dari pemegang saham untuk pelaksanaan RUPS.
“Kami sudah terima hasil fit and proper test dari OJK. Sekarang masih komunikasi dengan pemegang saham untuk segera menggelar RUPS. Semoga pekan ini terlaksana,” ujarnya, Senin (13/6) malam.
Menurutnya, semakin cepat pengukuhan direksi maka akan semakin bagus untuk mendongkrak kinerja perseroan, mengingat pertumbuhan ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
Adapun, dua nama yang diloloskan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk posisi Direktur Utama Bank Nagari adalah Dedi Ichsan, dan jabatan Direktur Kepatuhan Endrizanof.
Dua nama tersebut akan melengkapi komposisi jajaran direksi bank milik pemda Sumbar dan 19 kabupaten/kota itu, yang sebelumnya sudah diisi Syafrizal untuk Direktur Operasional, Direktur Kredit dan Syariah Hendri, dan Direktur Keuangan M Irsyad.
Sebelumnya, pemegang saham mengajukan empat nama untuk mengikuti uji kelayakan di OJK mengisi dua jabatan kosong. Mereka yakni Dedi Ichsan, Kepala Wilayah Audit BRI Palembang dan Yohannes, Direktur Kepatuhan sebagai calon Direktur Utama.
Dua nama lainnya untuk pos Direktur Kepatuhan diajukan Kepala Divisi Umum Dedi Cardi dan Pemimpin Cabang Payakumbuh Endrizanof.
Dengan hasil uji kelayakan yang telah dikeluarkan OJK itu, maka jabatan Direktur Utama Bank Nagari kali ini bakal diisi bankir dari eksternal perseroan.
Bob Haspian, Pengawas Bank Senior OJK Sumbar mengatakan sudah menyerahkan hasil fit and proper test ke pemegang saham Bank Nagari.
“Hasilnya sudah kami serahkan untuk posisi Dirut dan Direktur Kepatuhan, tinggal keputusan pemegang saham Bank Nagari saja soal pengukuhan,” katanya.
Dia berharap bankir yang telah menjalani uji kelayakan di OJK tersebut bisa menjalankan tugas dengan baik, sehingga industri perbankan daerah itu mampu mencapai kinerja optimal dan berperan mendorong pertumbuhan ekonomi setempat.
Adapun, tahun ini manajemen Bank Nagari menargetkan pertumbuhan di kisaran 13%, dengan kinerja aset dipatok tumbuh 10,9% menjadi Rp21,67 triliun dari pencapaian 2015 sebesar Rp19,54 triliun.
Kredit ditargetkan tumbuh 12,2% menjadi Rp16,37 triliun dari tahun sebelumnya Rp14,59 triliun, dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dipatok tumbuh 14,9% menjadi Rp16,79 triliun.
Tahun lalu, perseroan mencatatkan kinerja meleset dari rencana bisnis bank (RBB) yang dipatok tumbuh 11%. Terbukti dari pertumbuhan aset yang hanya 8,2%, kredit tumbuh 7,4%, dan DPK hanya 6,5%.