Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Danamon Tbk. mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 38,49% secara tahunan pada semester I/2016.
Direktur Utama Bank Danamon Sng Seow Wah mengatakan laba bersih yang dibukukan perseroan pada kuartal II/2016 senilai Rp1,73 triliun. Sedangkan pada Juni tahun lalu, laba bersih yang diraih perseroan senilai Rp1,25 triliun.
"Peningkatan laba ini menunjukkan upaya perbaikan yang kami lakukan selama 2 tahun terakhir mulai terlihat hasilnya," ujarnya dalam paparan kinerja keuangan Bank Danamon Kuartal II/2016 di Jakarta, Selasa (26/7).
Kendati laba bersih naik, penyaluran kredit perseroan tercatat menurun sebesar 8,32% year on year (y-o-y) dari Rp136,27 triliun menjadi Rp124,92 triliun.
Di sisi lain tekanan biaya dana (cost of fund) perseroan menurun dan fee income meningkat, sehingga laba bersih perseroan masih dapat terkerek.
Direktur Keuangan Bank Danamon Vera Eve Liem mengatakan cost of fund menurun seiring dengan kebijakan perseroan membuang dana-dana simpanan berbunga tinggi. Pada Juni 2016, giro dan tabungan atau dana murah turun 18,87% dari Rp55,1 triliun menjadi Rp44,7 triliun y-o-y.
Sedangkan deposito turun menjadi Rp61,4 triliun. "Penurunan deposito juga terjadi seiring dengan penurunan penyaluran kredit," katanya.
Pendapatan non bunga atau fee income yang diraih emiten dengan kode saham BDMN ini tumbuh 11% y-o-y menjadi Rp2,1 triliun yang didukung kontribusi fee income Adira Finance, cash management, dan bancassurance.
Vera menambahkan penurunan penyaluran kredit tidak terjadi di seluruh segmen, namun hanya di mass market, yakni pembiayaan otomotif dan segmen mikro.
Pembiayaan otomotif disebutkan Vera menurun sebesar 8% karena mengikuti kondisi penjualan nasional. Sedangkan segmen mikro tercatat senilai Rp12,5 triliun atau turun 28% y-o-y.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
