Bisnis.com, MATARAM – Penyaluran kredit dan pembiayaan yang dilakukan oleh oleh bank umum baik syariah maupun konvensional di wilayah NTB mengalami peningkatan pertumbuhan.
Nilai penyaluran kredit yang lebih besar dari nilai himpunan dana yang dihasilkan oleh perbankan menyebabkan masih tingginya nilai loan to deposit ratio atau LDR hingga mencapai angka di atas 120%.
“Pertumbuhan penyaluran kredit bank umum mengalami peningkatan dari 13,74% (y-o-y) pada triwulan I/2016 menjadi 14,53% (y-o-y) pada triwulan II/2016,” seperti dikutip dari Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional NTB Periode Agustus 2016, Jumat (9/9/2016).
Peningkatan pertumbuhan penyaluran kredit tersebut terjadi pada kredit korporasi yang digunakan sebagai modal kerja dan kredit konsumsi. Sedangkan kredit investasi mengalami perlambatan pertumbuhan.
Berdasarkan jenis penggunaan, kredit yang disalurkan oleh bank umum di Provinsi NTB di dominasi oleh kredit konsumsi yaitu sebesar 57,32% dari total kredit, sedangkan porsi kredit produktif yaitu kredit modal kerja dan investasi masing-masing sebesar 31,16% dan 11,52%.
Sementara itu, kredit sektor pertanian dan perikanan yang juga merupakan kategori utama dalam PDRB Provinsi NTB, porsi kreditnya relatif kecil hanya sebesar 1,95% (berdasarkan lokasi bank) dan 1,74% (berdasarkan lokasi proyek) dari total kredit.
Pelaku usaha sektor pertanian dan perikanan di Provinsi NTB pada umumnya merupakan pelaku usaha individual yang memanfaatkan pembiayaan dari modal sendiri atau pihak lain di luar perbankan.