Bisnis.com,JAKARTA — PT BRI Agroniaga Tbk. bakal melakukan right issue tahun ini. Melalui aksi korporasinya itu, BRI Agro berupaya meningkatkan komposisi saham publiknya menjadi 7,5%.
Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Haru Koesmahargyo mengatakan anak usahanya itu akan melakukan right issue akhir tahun ini dengan nilai Rp500 miliar.
“BRI Agro itu akan menambah jumlah saham publik menjadi minimal 7,5%, sekarang kan terlalu kecil, baru sekitar 3% [saham publik],” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Dalam catatan Bisnis, I Made Sudiarsa, Direktur Utama BRI Agro mengatakan perseroan optimistis pertumbuhan kredit pada tahun depan bisa mencapai 20%—22% karena optimalisasi dari penambahan modal yang dilakukan pada akhir tahun ini dan tahun depan.
Adapun pada rapat umum pemegang saham (RUPS) BRI Agro sebelumnya, pemegang saham perseroan telah menyetujui aksi korporasi untuk penerbitan saham baru dengan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sekitar Rp500 miliar dan waran seri 2 sekitar Rp1 triliun.
Sementara itu, hingga Juni 2016, kepemilikan saham BRI Agro terbesar dimiliki oleh BRI dengan komposisi saham sebesar 87,23% dan merupakan pemegang saham pengendali (PSP) perseroan. Adapun kepemilikan saham lainnya dimiliki dana pensiun perkebunan sebesar 9,10% dan pemegang sama melalui pasar modal sebesar 3,67%.