Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara Tbk. mencatatkan kenaikan kredit sebesar 16,9% menjadi Rp153,8 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu. Perseroan tetap optimistis bisa mengejar target kredit sampai akhir tahun sebesar 20%.
Oni Febriarto Rahardjo, Direktur Bank Tabungan Negara, mengatakan salah satu yang bisa mendorong pertumbuhan kredit perseroan antara lain adalah kebijakan loan to value (LTV) yang mulai dirilis Bank Indonesia sejak akhir Agustus 2016.
“Secara KPR, kami lebih fokus yang subsidi, tetapi dengan adanya pelonggaran LTV membuat permintaan properti membaik. Alhasil, ini bisa mendorong pertumbuhan kredit sektor konstruksi untuk pengembang,” ujarnya pada Senin (24/10/2016).
Salah satu yang mendorong pertumbuhan kredit perseroan antara lain, adalah program sejuta rumah dari pemerintah. Program yang masuk dalam KPR subsidi perseroan disebut menjadi salah satu tumpuan untuk mengejar target kredit perseroan pada tahun ini.
Sampai dengan akhir September kemarin, perseroan telah merealisasikan kredit untuk mendukung program sejuta rumah senilai Rp49,7 triliun dengan jumlah pembiayaan KPR maupun penyedia konstruksi sebanyak 467.153. Sampai akhir tahun ini, perseroan menargetkan bisa menyelesaikan 570.000 rumah dari program tersebut.
Secara rinci pertumbuhan KPR subsidi perseroan sampai sembilan bulan pertama tahun ini senilai Rp52,3 triliun, sedangkan KPR non-subsidi senilai Rp58,6 triliun. Lalu, perseroan juga menyalurkan pembiayaan terkait perumahan senilai Rp8,7 triliun dan kredit konstruksi senilai Rp20,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel