Bisnis.com, JAKARTA - Korporasi baja milik negara, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., membukukan volume penjualan baja 1,68 juta ton pada Januari-September 2016 atau meningkat 22,25% dibandingkan dengan 1,37 juta ton pada periode yang sama 2015.
Dari volume penjualan itu, berdasarkan laporan keuangan yang terbit pada Senin (31/10/2016), perusahaan membukukan pendapatan usaha sebesar US$982,29 juta pada Januari-September 2016 atau turun 1,12% dibandingkan dengan US$993,38 juta pada periode yang sama 2015.
Sejauh ini, jenis baja yang paling banyak dijual oleh perusahaan adalah baja lembaran panas (HRC) sebanyak 890.817 ton, diikuti oleh baja lembaran dingin (CRC) 408.761 ton, kawat baja (WR)103.801 ton, baja tulangan (bar) 167.428 ton, pipa baja (SP) 50.512 ton dan sebagainya.
Biaya pokok penjualan sendiri mencapai US$844,3 juta pada Januari-September 2016 atau meningkat 16,75% dibandingkan dengan US$1,01 miliar pada periode yang sama 2015. Direktur Utama Krakatau Steel Sukandar menyebutkan kinerja perusahaan mengalami perbaikan.
Rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$114,7 juta pada Januari-September 2016 atau meningkat 28,42% dibandingkan dengan US$160,24 juta pada periode yang sama 2015.
