Bisnis..com, BOYOLALI—PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah Yogyakarta yakin bisa merealisasikan penyaluran kredit 15% lebih tinggi dari target pada penghujung tahun ini.
Pemimpin Wilayah BRI Kanwil Yogyakarta Andik Eko Putro mengatakan per 21 Oktober 2016 pihaknya sudah mengucurkan kredit senilai Rp33 triliun. Dari jumlah ini, ditambah sekitar 2% lagi maka target penyaluran kredit BRI Kanwil Yogyakarta terpenuhi.
“Kami yakin November sudah bisa tercapai target kredit kami, sehingga pada Desember bisa melampaui target sekitar 115% dari target,” tuturnya kepada Bisnis.
Realisasi kredit senilai Rp33 triliun tercatat bertumbuh sekitar 22% secara year on year. Sejauh ini penyaluran kredit mikro mendominasi kinera BRI Kanwil Yogyakarta. Porsinya mencapai 45% dari total pinjaman yang dikucurkan.
Adapun sektor yang menjadi penggerak utama adalah perdagangan, pertanian, serta industri kreatif. Andik mengaku untuk sektor pertanian yang mencakup peternakan, pihaknya berusaha menjangkau dari hulu sampai dengan hilir.
Risiko kredit bermasalah tak bisa dihindari terutama BRI Kanwil Yogyakarta banyak mengandalkan segmen kredit mikro. Tapi Andik menyatakan sejauh ini rasio kredit bermasalah (NPL) nett tetap dapat dijaga di level aman sekitar 2%.
“Kami harapkan per akhir tahun ini bisa mendekati 1%, untuk itu kami lakukan penyelamatan dan penyehatan seperti dengan restrukturisasi di samping penyelesaian melalui penagihan,” ujarnya.
Tanggung Jawab Sosial
Di samping menjalankan fungsi sebagai penyalur kredit, BRI Kanwil Yogyakarta juga melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan. Baru-baru ini perseroan memberikan bantuan kepada peternak di Boyolali, Jawa Tengah senilai total Rp209 juta.
Bantuan corporate social and responsibility (CSR) secara simbolis penyerahannya dilakukan di Boyolali dalam acara yang menjadi rangkaian peringatan Hari Pangan Sedunia ke-36, akhir pekan lalu. Dari nilai tersebut disalurkan untuk pembangunan outlet penampungan susu sapi dan untuk pengerasan jalan.
“Ada lima outlet penampungan yang kami buatkan. Ini bisa memotong rantai distribusi dari peternak sapi menuju koperasi dan pengepul untuk selanjutnya didistribusikan ke industri,” kata Andik.
Sementara itu bantuan pengerasan jalan ditujukan guna mempermudah transportasi para peternak dari peternakan ke titik pengumpulan susu. Pasalnya, tak sedikit dari mereka yang tinggal di pelosok dan infrastruktur jalannya belum mumpuni.
Andik mengatakan perbaikan infrastruktur jalan tersebut bagian dari upaya BRI untuk mempermudah peternak menjaga kualitas susu perahannya. Semakin cepat susu bisa didistribusikan ke koperasi atau pengumpul akan lebih baik karena lebih cepat diterima pula oleh industri pengolahan.
