Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan financial technology PT Aino Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang digagas Bank Indonesia.
Presiden Direktur PT Aino Indonesia Hastono Bayu Trisnanto mengatakan bentuk komitmen perusahaan ditunjukkan dalam wujud keseriusan mengembangkan integrasi sistem pembayaran nontunai menggunakan uang elektronik.
“Kami fokus ke sektor transportasi publik, layanan publik, edukasi, dan ritel,” ucapnya usai seminar bertajuk Tren Penggunaan dan Peluang Bisnis Uang Elektronik di Indonesia, di Jakarta, Selasa (1/11/2016).
Sejauh ini Aino mengklaim pihaknnya sudah berkontribusi dalam menyediakan solusi khusus penerimaan uang elektronik khususnya transportasi publik. Sektor ini dinilai cocok dengan karakter uang elektronik, yakni ditujukan untuk micropayment, digunakan setiap hari, dan butuh transaksi cepat.
Menurut Hastono, uang elektronik memiliki solusi inter-usability, inter-modality, inter-availability, dan inter-operability. Pengguaan electronic money di dalam kota ini bisa meminimalisir praktik pungutan-pungutan liar.
Aino mengklaim pihaknya sebagai integrator sistem lokal pertama yang behasil mengintegrasikan enam uang elektronik bank dalam satu sistem penerimaan pembayaran. Sepanjang tahun lalu perusahaan mengelola 102 juta transaksi e-money setara 19% transaksi uang elektronik nasional.
Sejumlah portofolio perusahaan teknologi keuangan Aino a.l. sistem tiket elektronik bus Trans Jogja, Trans Solo dan Trans Jakarta. “Ada pula akses ke sejumlah wahana wisata, pembayaran parkir di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, dan lain-lain,” tutur Hastono.