Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Brantas Abipraya Matangkan Rencana IPO

Korporasi konstruksi milik negara, PT Brantas Abipraya (Persero), mematangkan rencana penawaran umum perdana saham (IPO) setelah rencana itu sempat muncul tetapi belum terealisasi sejak beberapa waktu lalu.
Bursa Efek Indonesia/Reuters-Beawiharta
Bursa Efek Indonesia/Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA - Korporasi konstruksi milik negara, PT Brantas Abipraya (Persero), mematangkan rencana penawaran umum perdana saham (IPO) setelah rencana itu sempat muncul namun belum terealisasi sejak beberapa waktu lalu.

Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN Pontas Tambunan mengatakan Brantas Abipraya telah menggelar rapat dengan Kementerian BUMN terkait rencana IPO itu.

“Mereka baru propose saja. Baru sampaikan surat, baru rapat pertama kali, saya lihat hasilnya. Keinginannya ada, jumlahnya ada, tapi belum didukung oleh programnya dia [Brantas Abipraya],” katanya.

Oleh karena itu, ujar Pontas, Brantas Abipraya akan didorong untuk mematangkan program kerjanya sebelum melakukan aksi korporasi tersebut. Pontas mengatakan waktu pelaksanaan IPO itu akan sangat tergantung dari rencana strategis yang disiapkan oleh perseroan.

Dengan demikian, semakin cepat perseroan memproses rencana strategisnya maka IPO itu kemungkinan bisa dilakukan lebih cepat. “Kalau tahun ini mereka siapkan strategic plan-nya, saya akan siapkan untuk 2017,” katanya.

Selain izin dari kuasa perwakilan pemegang saham atau Kementerian BUMN, IPO Brantas Abipraya juga perlu mendapatkan izin dari DPR seperti yang diatur dalam UU No.19/2003 tentang BUMN beserta peraturan turunannya.

Pontas mengatakan rencana IPO Brantas juga perlu dibahas bersama komite privatisasi yang biasanya terdiri dari perwakilan sejumlah kementerian terkait. “Harus ada proses bersama tim privatisasi,” katanya.

Apabila Brantas Abipraya melakukan IPO maka perusahaan itu menjadi BUMN ke-21 yang melakukan aksi penjualan saham kepada investor di Bursa Efek Indonesia. BUMN yang terakhir melakukan IPO adalah PT Semen Baturaja (Persero) Tbk., pada 2013.

Sebelum IPO, Brantas telah memanfaatkan pasar modal untuk mendapatkan pendanaan dengan cara menerbitkan obligasi senilai Rp300 miliar pada 2015 atau pertama kali dalam beberapa tahun terakhir.

Sebagai gambaran, Brantas Abipraya bergerak di sektor pembangunan bendungan, terowongan, jalan, jembatan, irigasi, bangunan, reklamasi, pembangkit tenaga listrik dan sebagainya.

Salah satu anak usaha perseroan, PT Brantas Energi, belum lama ini merampungkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo yang diharapkan dapat mendukung program listrik 35.000 mega watt yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.

Selain itu, perusahaan mengerjakan proyek bendungan seperti Bendungan Keureuto di Aceh, Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan dan Bendungan Bintang Banao di Sumbawa Barat.

Di samping itu, perusahaan juga mengerjakan proyek Pengembangan Infrastruktur Pemukiman Motamassin di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur serta pelebaran jalan Nanga Badau – Lanjak di Kalimantan Barat.

Sejauh ini, dari belasan BUMN sektor konstruksi, baru 4 perusahaan yang telah melepas sahamnya di BEI yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper