Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Teknologi Informasi Bakal Jadi Backbone Asuransi

Pengembangan teknologi informasi menjadi syarat utama bagi industri asuransi agar sungguh mampu merealisasikan target yang diproyeksikan bertumbuh lebih signifikan pada 2017.
Ilustrasi kegiatan agen asuransi/Antara-Andika Wahyu
Ilustrasi kegiatan agen asuransi/Antara-Andika Wahyu

Bisnis.com, JAKARTA — Pengembangan teknologi informasi menjadi syarat utama bagi industri asuransi agar sungguh mampu merealisasikan target yang diproyeksikan bertumbuh lebih signifikan pada 2017.

Togar Pasaribu, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), menjelaskan pengembangan teknologi informasi (TI) akan menjadi landasan bagi ekspansi asuransi baik untuk pengembangan produk maupun inovasi layanan.

 “Tidak bisa tidak TI harus digunakan sebagai backbone bisnis asuransi,” ujarnya kepada Bisnis baru-baru ini.

Di samping itu, Togar mengatakan para pelaku asuransi jiwa dituntut untuk menghadirkan inovasi produk yang berbeda dari asuransi konvensional yang selama ini telah dipasarkan.

Layanan baru itu, jelasnya, dapat dikembangkan dengan bersama dengan layanan jasa keuangan lain, seperti pembiayaan, perbankan, pergadaian dan produk pasar modal.

Dia menilai pengembangan layanan bancassurance pun harus terus diperluas, bahkan dengan menggandeng perbankan kecil dan juga bank pembangunan daerah. 

Pada tahun depan, AAJI mematok target pertumbuhan premi sebesar 15%-30%. Padahal, sepanjang 2016 proyeksi asosiasi hanya berkisar 10%-20%.

“Ekonomi tumbuh, pendapatan per kapita naik, kesadaran berasuransi meningkat, dan produk asuransi memang dibutuhkan. Tahun depan bisa tumuh antara 15%-30%,” kata Togar.

Terpisah, Direktur Utama PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) Indra Baruna mengakui pada 2017 pelaku industri asuransi umum juga perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan TI.

Dia menilai ceruk pasar dalam pengembangan layanan TI akan menjadi opsi baru di tengah lesunya industri otomotif yang masih menjadi salah satu penopang bagi sektor asuransi umum.

Upaya untuk menyediakan produk-produk inovatif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang juga diyakini menjadi keharusan bagi pelaku asuransi umum. Di samping itu, Indra menilai ke depan pihaknya akan berfokus pada pengembangan lini bisnis potensial, seperti asuransi kesehatan.

“Perkembangan bisnis baru dengan teknologi perlu menjadi perhatian khusus. Kita harus bisa mengikuti zaman dengan meng-create produk yang sesuai dengan kebutuhan masa kini.”

Adapun, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia memproyeksikan pertumbuhan premi industri akan mampu bertumbuh di kisaran 15%-20% pada 2017. Target itu jauh lebih tinggi dari realisasi tahun ini yang diperkirakan hanya mampu bertumbuh di kisaran 10%-15%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper