Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Hal Ini Bikin Bank Berat Salurkan Kredit untuk Bisnis Sektor Kreatif

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebutkan ada tiga hal yang kerap menjadi penghalang bagi perbankan untuk menyalurkan kredit ke sektor ekonomi kreatif.n
Ilustrasi: Seorang karyawan bank tengah merapikan uang/Antara
Ilustrasi: Seorang karyawan bank tengah merapikan uang/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebutkan ada tiga hal yang kerap menjadi penghalang bagi perbankan untuk menyalurkan kredit ke sektor ekonomi kreatif.

Ketua Kadin Bidang Perbankan Sigit Pramono menyebutkan hal pertama adalah pantauan bank terhadap kelancaran pembayaran cicilan kredit oleh pelaku usaha kreatif. Kedua, realisasi kinerja mereka yang ditunjukkan dalam laporang keuangan. Ketiga, prospek bisnis jangka panjang.

“Pada dasarnya bank belum kenal mendalam terhadap banyak subsektor ekonomi kreatif. Prinsip mereka, kalau tidak paham ya tidak usah dibiayai,” ucapnya dalam Simposium Nasional bertajuk Membangun Komitmen Perbankan bagi Ekonomi Kreatif, di Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Oleh karena itu, Sigit menginginkan dibuat aturan khusus soal penyederhanaan syarat penyaluran kredit oleh bank. Artinya, tiga syarat yang kerap menghambat pemberian pinjaman tadi diminta agar dipangkas, misalnya jadi hanya melihat kelancaran pembayaran cicilan saja.

Menurut Sigit, aspek kelancaran pembayaran cicilan sudah cukup untuk jadi pertimbangkan sebuah bisnis kreatif bankable atau tidak. Kalau harus mempertimbangkan laporan keuangan, tentu banyak pelaku bisnis kreatif yang tidak lolos. Pasalnya, bisnis mereka yang baru seumur jagung sehingga laporan keuangannya cenderung masih terus merugi.

Pada sisi lain, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menginginkan presiden untuk mensingkronisasikan kebijakan terkait ekonomi kreatif. Sektor ini dinilai berpeluang tumbuh subur mengingat kontribusinya terhadap PDB baru 7% dengan serapan pekerja 12 juta orang.

Secara umum terdapat 16 subsektor ekonomi kreatif yang diprioritaskan Bekraf. Tiga sektor dengan kontribusi terbesar terhadap kinerja ekspor nasional adalah kuliner, fesyen, dan kerajinan. Porsi ketiganya setara 77% perolehan ekspor 16 subsektor prioritas ekonomi kreatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper