Bisnis.com, JAKARTA - Perolehan laba bank per September 2016 bertumbuh sebesar 9,71% dibanding periode yang sama tahun lalu. Angka ini lebih baik ketimbang Agustus 2016 yang hanya tercatat sebesar 9,14%.
Chief Economist PT Bank Bukopin Tbk. Sunarsip mengatakan, sejak pertengahan 2015 kinerja kredit sudah mulai menurun yang dipicu jatuhnya harga komoditas. Dalam kondisi seperti itu bank-bank mengantisipasinya dengan menaikan cadangan.
Namun, sejak awal kuartal II/2016, harga komoditas mulai memperlihatkan kinerja yang membaik. Pengaruh selanjutnya, kinerja korporasi memiliki kemampuan membayar pinjamannya lebih baik. Selain itu cadangan yang tadinya dibentuk juga kemudian berkurang seiring dengan membaiknya kualitas kredit.
"Kondisi inilah yang kemudian menjadi pendorong bagi meningkatnya pendapatan perbankan," katanya kepada Bisnis.com di Jakarta, Selasa (15/11/2016).
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laba bank umum per September 2016 senilai Rp84,81 triliun, sedangkan per September 2015 laba bank senilai Rp78,21 triliun.
Sementara, laba bank umum per Agustus 2016 sebesar Rp74,61 triliun, sedangkan per Agustus 2015 laba bank mencapai Rp68,36 triliun.
Meskipun demikian, kenaikan pertumbuhan laba tersebut ,kata Sunarsip masih tentatif. Sebab, kalau melihat posisi rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang meningkat, ada kemungkinan sampai dengan akhir tahun 2016 angkanya bisa terkoreksi.