Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad menargetkan launching Jakarta International Islamic Financial Center akan dilakukan paling lambat pada Januari 2016.
Saat ini, Muliaman mengatakan pihaknya masih mendesain pusat keuangan syariah itu. Dia mendeskripsikan bentuk dari hal tersebut akan serupa dengan kawasan ekonomi khusus (KEK) berbasis syariah, namun tanpa adanya kawasan secara fisik.
“Jadi KEK syariah lah, nantinya akan ada insentif. Tapi tidak perlu secara fisik ada pagarnya,” katanya, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (23/12/2016).
Tempat itu akan menjadi pasar khusus yang memuat produk-produk syariah, mulai dari asuransi syariah, pasar modal syariah, bank syariah dan lain sebagainya.
“Intinya, kita ingin ini menjawab keperluan-keperluan lokal. Ini masih didesain dan soal aturannya juga tengah di linked-kan. Misalnya apakah perlu POJK saja atau bagaimana,” ujarnya.
Dalam Silahturahim dengan Stakeholder Sukuk Negara di Istana Negara, Kepala Negara mendorong agar canangan Pusat Keuangan Syariah Internasional yang berbasis di Jakarta bisa segera terealisasi untuk meningkatkan penetrasi industri keuangan berbasis hukum Islam tersebut.
“Yang saya dengar baru digodok di OJK, nanti akan disampaikan kepada saya. Karena memang potensi dan kekuatannya kita miliki, kenapa tidak kita manfaatkan,” ujarnya.
Rencana tersebut diharapkan dapat meningkatkan pasar industri keuangan syariah saat ini hanya 5% dari industri keuangan nasional atau masih sangat jauh dari potensi yang bisa dikembangkan