Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) menyebut belum memiliki rencana menggarap bisnis buy now pay later (BNPL) atau paylater pada 2025. Hal ini ditegaskan oleh Senior Executive Vice President (SEVP) Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih.
Saut menegaskan peluncuran layanan paylater belum menjadi bagian dari prioritas strategis bank syariah dengan ticker BRIS itu dalam waktu dekat. “Paylater belum masuk dalam radar kami sejauh ini,” ujar Saut saat ditemui di Jakarta, Senin (23/6/2025).
Dia menjelaskan, saat ini BSI memilih untuk fokus pada penguatan peran sebagai sahabat finansial, sosial, dan spiritual bagi nasabah. Fokus utama bank juga tengah diarahkan ke pengembangan bisnis emas (bullion) serta penguatan ekosistem haji.
Menurut catatan Bisnis pada 2024, BSI pernah menyampaikan bahwa paylater saat ini masih dalam tahap pengajuan ke regulator. Saut saat itu mengatakan perilisan fitur ini bakal terpisah dengan super app BSI yang direncanakan meluncur ke publik pada tahun ini.
“Kemungkinan begitu [rilis Paylater tahun depan], cuma kita masih kejar terus kok, karena masih banyak juga yang sedang dikerjakan ya. Ini kan super app pekerjaan besar ya, jadi kita fokus ke situ dulu,” ujarnya di Jakarta, Selasa (20/8/2024).
Dia juga pernah menyampaikan BSI juga akan terus behati-hati dalam meluncurkan fitur Paylater, hal ini guna menghindari inisiatif baru yang kemungkinan dapat mengakibatkan dampak negatif pada bisnis, termasuk dalam kenaikan risiko pembiayaan bermasalah atau NPL.
Baca Juga
Meski demikian, di tengah banyaknya pertimbangan yang harus diperhatikan BSI sebelum meluncurkan layanan baru, Saut berharap Paylater bisa diluncurkan ke publik secepat mungkin. Adapun, alasan BSI ikut terjun mencicipi kue bisnis paylater, lantaran bisa menjadi cara untuk menarik nasabah baru yang belum menjadi customer mereka.
“Sebetulnya kan ada potensi, di mana ada nasabah yang tidak bisa kita touch [sentuh] langsung kan, karena dia belum menjadi nasabah kita. Jadi, mungkin [Paylater] ini akan menjadi salah satu cara menarik nasabah baru. Cuma balik lagi, kita betul-betul sedang assess [nilai] dulu lah dengan hati-hati,” jelasnya.