Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank MNC Internasional memastikan target pertumbuhan kredit sebesar 15% pada tahun ini secara year on year.
Presiden Direktur Bank MNC Benny Purnomo mengatakan, total penyaluran kredit sepanjang tahun lalu menyentuh Rp7,9 triliun. Segmen konsumer terus menjadi andalan kinerja penyaluran kredit pada 2017.
"Kami masih fokus ke konsumer," katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (10/1/2017). Kredit konsumer yang dimaksud tak lain kartu kredit, kredit pemilikan rumah, dan kredit kendaraan bermotor melalui multifinance.
Sejauh ini, KPR menjadi andalan. Perseroan akan menaikkan target booking baru menjadi Rp100 miliar per bulan, sehingga sepanjang tahun ini pinjaman KPR yang disalurkan perseroan bisa mencapai Rp1,2 triliun.
Tahun lalu, MNC fokus pada konsolidasi internal agar pada 2017 bisa melakukan ekspansi. Tapi Benny belum membeberkan lebih jauh soal ekspansi yang akan dilakukan, hanya dikemukakan pihaknya percaya diri atas kinerja tahun ini.
"Harus selalu optimistis," tuturnya.
Yang pasti, teknologi informasi menjadi salah satu pengembangan yang akan difokuskan Bank MNC pada 2017. PT Bank MNC Internasional Tbk. Benny menyatakan dari belanja modal senilai Rp100 miliar, 70% akan dialokasikan untuk pengembangan teknologi informasi.
Akuisisi
Bank MNC belum dapat menemukan calon mempelai dalam aksi akuisisi untuk memperbesar bisnisnya secara anorganik, termasuk untuk menyokong rencana naik kelas ke BUKU 3. Kendati belum ada keputusan final tahun ini, akuisis dipastikan tetap masuk dalam rencana bisnis bank pada 2017.
Benny mengatakan, pihaknya belum menemukan partner akuisisi yang pas. Ditanya soal tantangan mendasar dalam proses akuisisi tersebut, dirinya belum bersedia membeberkan lebih lanjut.
“Target kami naik kelas ke BUKU 3 itu tetap pada 2020, long and windy road,” kata dia.
Sebelumnya, Bank MNC sempat mengutarakan adanya ganjalan terkait harga dalam proses akuisisi bank umum berdasarkan kegiatan usaha atau BUKU I atau II yang hendak dilakukan perseroan.
Bank MNC hendak mengakuisisi bank kecil dengan BUKU I atau maksimal BUKU II untuk memperdalam ceruk bisnisnya di segmen kredit konsumer. Cara ini ditempuh sebagai upaya perseroan untuk memacu pertumbuhan bisnis secara anorganik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
