Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo membukukan laba bersih Rp19,9 miliar pada kuartal I/2025. Realisasi ini naik 34,04% secara tahunan (year-on-year/YoY) dari sebelumnya Rp14,85 miliar.
Mengutip laporan keuangan perseroan, pendapatan bunga bersih MNC Bank tumbuh 6,70% YoY menjadi Rp149,96 miliar. Pertumbuhan laba ini juga ditopang pendapatan berbasis komisi yang naik 18,44% hingga mencapai Rp16,54 miliar.
Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit MNC Bank tumbuh 11,52% menjadi Rp11,4 triliun pada kuartal I/2025, dibandingkan Rp10,23 triliun pada kuartal I/2024. Aset perseroan pun naik 13,48% YoY dari Rp18,29 triliun menjadi Rp20,76 triliun.
Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross MNC Bank naik tipis menjadi 4,34% dari sebelumnya 4,23%. Demikian pula dengan NPL net yang berada pada level 2,94% dari semula 2,86%.
Selain itu, tekanan kinerja MNC Bank terjadi dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang turun 3,7% dari Rp13,92 triliun pada Maret 2024 menjadi Rp13,4 triliun pada Maret 2025.
Komposisi dana murah alias giro dan tabungan (CASA) menyusut 5,54% menjadi Rp2,74 triliun, sementara deposito minus 3,21% YoY menjadi Rp10,67 triliun.
Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) tercatat masih tinggi di level 94,89%, kendati membaik dari 95,82% pada periode yang sama tahun lalu. Margin bunga bersih (NIM) MNC Bank menyempit dari 3,54% menjadi 3,23%.
Terkait profitabilitas, imbal aset atau return on assets (ROA) dan imbal ekuitas atau return on equity (ROE) MNC Bank masing-masing sebesar 0,48% dan 2,46%. Rasio itu naik dari sebelumnya 0,43% dan 1,77%.