Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mayora menargetkan pertumbuhan kredit antara 18%-20% sepanjang tahun ini secara year on year.
Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij mengatakan pihaknya akan lebih gencar menyalurkan kredit ke sektor-sektor produktif yang risikonya cenderung terkendali, seperti perdagangan dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Kami akan fokus peningkatan kredit untuk perdagangan dan UMKM sembari menjaga kualitas kredit tetap baik,” ucapnya kepada Bisnis, Rabu (11/1/2017).
Sampai dengan Desember tahun lalu, Bank Mayora menyalurkan kredit senilai Rp3,38 triliun. Mayoritas kredit disalurkan ke UMKM dengan porsi lebih dari 40%, sedangkan sisanya ke perdagangan, konsumsi, rumah sakit, dan alat-alat kesehatan.
Khusus di sektor perdagangan, perseroan masih mengandalkan sinergi dengan induk usaha Grup Mayora yang bergerak di usaha produksi food and beverage. Sektor ini mencakup 12% dari total portofolio kredit Bank Mayora.
Sementara itu, Irfanto menyatakan pihaknya akan menjaga supaya rasio kredit bermasalah berada di level 1% hingga 2%. Berdasarkan laporan keuangan per kuartal ketiga tahun lalu diketahui NPL Bank Mayora gross 1,83% dan net 1,74%.
Adapun penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), perseroan menargetkan pertumbuhan 17% - 18%. Berdasarkan laporan keuangan bulanan Bank Mayora per Desember tahun lalu diketahui giro berjumlah Rp513,38 miliar, tabungan Rp558,80 miliar, dan deposito Rp2,97 triliun.