Bisnis.com, JAKARTA—Produk asuransi unitlinked dinilai masih lebih populer dibandingkan produk asuransi tradisional.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu mengatakan pertumbuhan produk asuransi tradisional belum dapat menyangi kontribusi produk unit-linked.
“Unit-linked masih populer, prospeknya masih lebih besar, meski begitu tradisional juga masih memiliki potensi yang bagus,” katanya, Kamis (9/2/2017).
Dia mengatakan perbandingan antara produk unit-linked dan juga produk tradisional sebesar 52% banding 48%.
Togar menjelaskan pertumbuhan premi dari produk unit-linked juga akan semakin potensial karena tingkat suku bunga perbankan. Oleh karena itu, kondisi tersebut memperbesar potensi unit-linked sebagai instrumen investasi pilihan masyarakat.
Sebelumnya, Meta Lakhsmi Permata Dewi, Head of Investment Communication PT Allianz Life Indonesia, mengatakan pengelolaan dana investasi polis untuk unit- linked tercatat memberikan kinerja yang baik. Keberhasilan itu juga dipengaruhi oleh kinerja pasar yang optimis tahun 2016.
“Dari segi penjualannya tahun kemarin cukup bagus. Januari hingga Oktober kami tahu marketnya cukup kejar-kejaran, banyak euforia. Dari segi investasinya juga bagus,” tambahnya.
PT Allianz Indonesia mencatat hasil dana kelola yang positif atas pengelolan meskipun pasar sempat mengalami koreksi pada kuartal IV/2016 akibat “Trump Effect”. Total dana kelola tersebut terdiri dari portofolio unit-linked 45%, life and Health 32%, dan Saving Plan & Pension Fund 23%.
Allianz Indonesia melihat produk asuransi jiwa unit-linked di 2017 masih menjadi salah satu instrumen pengelolaan keuangan yang menarik karena tawaran manfaat perlindungan risiko finansial dan juga potensi return dari investasinya.
“Fund Allianz juga memiliki rekam jejak yang baik, dan kami sigap untuk mengantisipasi perubahan demi memastikan keamanan dan kenyamanan berasuransi dan berinvestasi,”tambahnya.