Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG ke Zona Merah, Prudential Minta Nasabah Unit-Linked Tinjau Rekening Berkala

Peninjuan produk unit-linked guna memastikan subdana yang dipilih masih sesuai dengan profil risiko terkini.
Pegawai melayani nasabah di kantor Prudential Indonesia, Jakarta, Kamis (14/11/2024). / Bisnis-Himawan L Nugraha
Pegawai melayani nasabah di kantor Prudential Indonesia, Jakarta, Kamis (14/11/2024). / Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Tekanan yang terjadi di pasar saham sehingga membuat Indeks Harga Saham Gabungan berada di zona merah mendorong sejumlah perusahaan asuransi yang memasarkan unit-linked alias PAYDI mempertegas strategi investasi.

Manajemen PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) dalam jawaban tertulisnya, Selasa (8/4/2024), menyebut bahwa di tengah pasar keuangan yang fluktuatif, perusahaan menerapkan strategi pengelolaan investasi secara hati-hati dan berkelanjutan. Manajemen menyampaikan bahwa pihaknya menerapkan prinsip pengelolaan sesuai dengan strategi masing-masing subdana.

“Menyikapi fluktuasi yang terjadi di pasar saham saat ini, kami senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengelola subdana PRULink sesuai dengan strategi investasi masing-masing subdana,” jelas manajemen dalam jawaban tertulis pada Selasa (8/4/2025).

Meskipun pasar tengah diliputi volatilitas, Prudential Indonesia melihat peluang dari valuasi saham yang lebih murah. Dengan pendekatan selektif, perusahaan tetap berinvestasi pada saham-saham pilihan yang dinilai memiliki fundamental kuat.

Perusahaan juga menyebut pentingnya strategi jangka panjang dalam berinvestasi.

“Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi nasabah dalam investasi jangka panjang. Kami juga secara berkala melakukan pemantauan investasi dengan dibekali informasi, analisis, dan pembaruan informasi secara rutin,” kata manajemen.

Di tengah gejolak pasar, perusahaan juga mengimbau nasabah PAYDI untuk aktif meninjau kecukupan nilai tunai dan menyesuaikan profil risiko jika diperlukan.

Manajemen percaya bahwa fluktuasi pasar merupakan dinamika dari investasi yang sebaiknya disikapi dengan tenang, rasional, dan bijak, serta berfokus pada tujuan investasi jangka panjang.

“Lebih lanjut, untuk tetap memastikan nasabah mendapat perlindungan yang optimal, kami mengimbau nasabah yang memiliki produk PAYDI untuk melakukan peninjauan secara berkala guna memastikan kecukupan nilai tunai yang dimiliki dan memastikan subdana yang dipilih masih sesuai dengan profil risiko terkini,” tulis manajemen.

Sebagai bagian dari layanan, Prudential Indonesia juga menyediakan PRUService untuk keperluan peralihan subdana, top up, dan transaksi lainnya melalui tautan.

Perusahaan menegaskan kembali komitmennya sebagai mitra keuangan dan kesehatan yang andal bagi masyarakat Indonesia.

“Prudential Indonesia terus berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik, serta menjadi mitra dan pelindung terpercaya bagi generasi sekarang dan mendatang dengan menawarkan solusi keuangan dan kesehatan yang sederhana dan mudah diakses untuk setiap kehidupan dan masa depan,” tutup pernyataan tersebut.

Dari sisi kinerja, hingga kuartal III/2024, Prudential Indonesia mencatat total aset sebesar Rp61,1 triliun dan mengelola total aset investasi sebesar Rp56 triliun. Pendapatan premi dari produk unit-linked juga mencatat pertumbuhan positif, dengan pendapatan premi bisnis baru mencapai Rp3,7 triliun atau meningkat 9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada pembukaan perdagangan Selasa (8/4/2025), IHSG dibuka anjlok 9,19% ke level 5.912,06, penurunan tajam usai libur panjang Idulfitri. Data RTI Business pukul 09.01 WIB menunjukkan koreksi IHSG sebesar 598,55 poin, dengan hanya 9 saham menguat, sementara 552 saham melemah, dan 65 stagnan.

Tekanan ini sejalan dengan sentimen negatif dari pasar global sejak Presiden Trump mengumumkan tarif impor 10% terhadap seluruh negara pada 2 April lalu. Kebijakan ini juga menyebabkan indeks saham global merosot, termasuk CCMP Index di NASDAQ (-11,44%), SPX Index di S&P 500 (-10,53%), dan DJI Index di Dow Jones (-9,26%).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper