Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. siap menggelontorkan pembiayaan sindikasi puluhan triliun pada tahun ini.
Direktur Bisnis Bank I BNI Herry Sidharta menyebutkan, sepanjang tahun ini PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. bakal ekspansi penyaluran kredit ke sektor infrastruktur mencapai Rp25 triliun.
“[Semua nilai itu] untuk sindikasi. Dan betul, sindikasi bagus untuk sharing risiko,” ucapnya kepada Bisnis, Kamis (9/2/2017). Proyek yang akan dimasuki emiten bersandi saham BBNI tersebut pada tahun ini sedikitnya ada sepuluh rerata adalah proyek BUMN.
Perinciannya a.l. LRT Palembang, LRT Jabodetabek, Tol Pejagan – Pemalang, Tol Pemalang – Batang, Tol Pandaan – Malang, Tol JORR II ruas Serpong – Kunciran – Cengkarang, Palapa Ring Tengah dan Timur, Tol Gempol – Pasuruan, Pelabuhan Kuala Tanjugn, dan Kereta Bandara Soekarno – Hatta.
Sektor infrastruktur menjadi salah satu penopang pertumbuhan kredit pada tahun lalu. Hal tersebut tampak dari meningkatnya penyaluran kredit investasi maupun modal kerja ke sektor ini.
Berdasarkan analisis uang beredar yang dipublikasikan Bank Indonesia diperoleh informasi bahwa kredit konstruksi maupun kredit kelistrikan, gas, dan air bersih per Desember 2016 tumbuh secara year on year (yoy).
Kredit konstruksi mencapai Rp216,8 triliun atau tumbuh 24,2% (yoy). Sementara untuk kelistrikan, gas, dan air bersih menyentuh Rp135,4 triliun setara dengan kenaikan 36,5% (yoy).
Perinciannya a.l. pendanaan ke sektor konstruksi terdiri dari kredit investasi (KI) Rp61,2 triliun dan kredit modal kerja (KMK) Rp155,6 triliun. Sementara itu, untuk pendanaan ke bidang kelistrikan, gas, dan air bersih terdiri dari KI Rp108,6 triliun serta KMK Rp26,8 triliun.