Bisnis.com, KUTA— Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memaparkan ada sejumlah program yang tengah direncanakan sebagai arah kebijakan pemerintah terhadap BUMN di pasar modal.
Deputi Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan hingga akhir 2016, nilai emisi pendanaan melalui pasar modal mencapai Rp186,41 triliun. Pencapaian tersebut cukup baik bila dibandigkan dengan data per akhir 2015.
Pada akhir 2015, nilai pendanaan melalui pasar modal sebesar Rp118,94 triliun, sedangkan pada akhir 2014 sebesar Rp100,45 triliun.
“Kontribusi paling besar dari obligasi korporasi, disusul oleh rights issue dan IPO,” katanya dalam diskusi di acara Underwriting Network 2017 di Kuta, Bali, Jumat (10/3/2017).
Adapun, sejumlah rencana ke depan BUMN di pasar modal a.l:
- IPO 9 anak usaha pada 2017-2018
- Rights Issue anak usaha, yaki PPRO dan BRI Agro
- Program Sekuritittsasi oleh BUMN, yakni PT Jasa Marga Persero Tbk., PT PLN Persero
- Penerbitan obligasi BUMN Infrastruktur, yakni Pelindo, Angkasa Pura, Jasa Marga
- Potensi penerbian instrumen utang obligasi dari 7 BUMN yang melakukan Rights Issue 2015-2016