Bisnis.com, JAKARTA- Segmen managed care PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia atau Mandiri Inhealth sudah mendominasi hingga 80% dari perolehan premi pada kuartal I di 2017.
Produk tersebut merupakan kombinasi antara produk asuransi komersial dengan program jaminan kesehatan nasional BPJS Kesehatan yan dikenal dengan koordinasi manfaat atau Coordination of Benefit (COB).
Direktur Utama Mandiri Inhealth Iwan Pasila mengatakan pencaiapan tersebut sudah melebih target yang sudah ditentukan. Sebelumnya, pihaknya menargetkan kontribusi premi dari segmen managed care hanya 70% dari total pendapatan premi tahun ini.
" Peserta yang ingin memanfaatkannya, tinggal mengaktifkan kartu BPJS kesehatannya saja dan nanti tinggal di-merge dengan database yang kami miliki. Kami melihat, produk dengan skema ini bisa berkembang, karena keuntungannya pun berbeda," kata Iwan, Senin (3/4/2017).
Dia memaparkan faktor penyebab biaya kesehatan tidak bisa dikendalikan lantaran kencenderunagan penyedia jasa kesehatan dalam memberikan layanan lebih besar dari yang diminta dan juga keinginan pasien akan layanan kesehatan.
peserta asuransi harus membayar lebih atau penyedia jasa kesehatan terpaksa menyediakan jasa lebih banyak dibanding indikasi medis peserta asuransi. Oleh karena itu, peserta asuransi harus membayar lebih.
"Kalau sesuai BPJS kan pakai sistem rujukan berjenjang, di mana indikasi medis pasien bisa terlihat dengan pasti. Pasien bisa mendapatkan layanan yang sesuai dan penyedia jasa bisa memberikan layanan yang tak berlebih," jelasnya.