Bisnis.com, JAKARTA – Citibank N.A Indonesia mengaku tidak menahan pertumbuhan kredit demi menjaga kualitas kredit. Salah satu kantor cabang bank asing di Indonesia itu justru ingin mendorong kredit lebih besar lagi untuk bisa mencapai target pertumbuhan kredit pada tahun ini.
Chief Executive Officer Citibank Indonesia Batara Sianturi mengatakan, Citibank tidak menahan laju pertumbuhan kredit pada tahun ini, pihaknya justru ingin mendorong pertumbuhan kredit agar bisa mencapai target yang sudah diberikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir tahun lalu.
“Kalau dilihat, secara industri pertumbuhan kredit ditargetkan sebesar 9% sampai 12%, sedangkan DPK [Dana pihak ketiga] sebesar 10% sampai 14%. Kami memasang target pertumbuhan kredit pada tahun ini sebesar 11%, sedangkan untuk DPK tumbuh 13%,” ujarnya dalam sesi Citibank bersama media pada Senin (15/5/2017).
Adapun, perseroan juga berencana merevisi target kredit pada pertengahan tahun ini dengan melihat pencapaian sepanjang semester I/2017 terlebih dulu.
Batara mengatakan, pihaknya komitmen untuk terus mendorong pertumbuhan kredit dari segmen konsumer maupun institusional. Namun, bila sepanjang paruh pertama ini pertumbuhan kredit belum terlalu menggeliat berpotensi untuk direvisi.
“Kecenderungan revisi target kemungkinan akan diturunkan dari posisi saat ini,” ujarnya.
Di sisi lain, dia memaparkan, kondisi rasio non-performing loan (NPL) gross maupun net membaik pada tiga bulan pertama tahun ini.
“Dari total NPL kami saat ini, kebanyakan berada pada segmen ritel dan komersial, sedangkan untuk segmen institusional maupun korporasi sangat kecil sekali,” paparnya.
Pada tiga bulan pertama tahun ini, Citibank mencatatkan posisi NPL gross pada level 2,58% atau lebih baik ketimbang periode sama pada tahun lalu yang sebesar 3,01%. Untuk NPL net juga membaik dengan berada pada posisi 1,06% dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu yang berada pada posisi 1,15%.
Selain itu, untuk rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Citibank pun cukup kokoh. Pada kuartal pertama tahun ini, salah satu kantor cabang bank asing (KCBA) di Indonesia itu berada pada level 29,86% dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu yang sebesar 28,86%.
Walaupun NPL Citibank membaik, Batara mengakui tantangan industri perbankan secara keseluruhan saat ini masih terkait rasio kredit bermasaah.
“Intinya, perbankan harus menjaga NPL agar tidak membesar di tengah kondisi saat ini,” ujarnya.