Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan BTN Tidak Salurkan KPR FLPP Sejak Awal Tahun Ini

Sejak awal tahun 2016, PT Bank Tabungan Negara tidak menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi yang menggunakan anggaran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan) didampingi Dirut PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Maryono (kedua kiri) dan Direktur Handayani (kiri) meninjau layanan smart branch BTN saat peresmian di Jakarta, Kamis (9/2)./JIBI-Dedi Gunawan
Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan) didampingi Dirut PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Maryono (kedua kiri) dan Direktur Handayani (kiri) meninjau layanan smart branch BTN saat peresmian di Jakarta, Kamis (9/2)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA  - Sejak awal tahun 2016, PT Bank Tabungan Negara tidak menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi yang menggunakan anggaran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).

Direktur Keuangan dan Treasuri BTN Iman Nugroho Soeko mengungkapkan untuk pembiayaan KPR subsidi pada tahun ini, BTN fokus pada skema subsidi selisih bunga (SSB). 

"Sejak semester 1 tidak ada KPR subsidi BTN yang memakai skema FLPP," kata Iman kepada Bisnis, Rabu (12/7/2017).

Dia  menjelaskan, dalam skema pembiayaan rumah murah, model subsidi KPR yang utama adalah FLPP di mana pemerintah harus menyediakan 90% pendanaan. Adapun, SSB hanya skema pendamping. 

Namun, BTN pada tahun ini menggunakan skema SSB dengan alasan untuk menjaga agar defisit APBN tidak semakin melebar. 

"Dengan skema SSB, imbuhnya, yang perlu disediakan dengan APBN hanya selisih bunga yang sebesar 6% sehingga alokasi anggaran subsidi perumahan (terutama melalui skema FLPP) dapat diperkecil.

Dari segi bisnis, BTN yakin pendanaan untuk ekspansi kredit, khususnya KPR subsidi pada tahun ini dapat diupayakan dari pertumbuhan DPK yang berkisar 20% dan dana wholesale seperti penerbitan obligasi dan pinjaman bilateral. 

"Melihat DPK semester 1 yang tumbuh 18,8% dan ditopang penerbitan dana wholesale seperti obligasi, NCD dan pinjaman bilateral, kami optimis masalah pendanaan bisa diperoleh dengan baik," ujarnya. 

Untuk tahun depan, mayoritas pembiayaan KPR subsidi BTN dipekirakan akan kembali menggunakan skema pembiayaan FLPP seiring dengan membaiknya penerimaan negara dan mulai beroperasinya Tapera. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper