Bisnis.com, JAKARTA—Pembiayaan tahap awal untuk proyek pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati oleh bank pembangunan daerah (BPD) syariah dan unit usaha syariah sudah tersalurkan senilai Rp250 miliar.
Direktur Operasional dan Unit Usaha Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) Hanawijaya mengatakan, pencairan tersebut telah dilakukan oleh empat unit usaha syariah BPD. Perinciannya, BPD Jateng menyalurkan Rp150 miliar, BPD Jambi Rp50 miliar, Bank BPD Kalsel Rp25 miliar, dan Bank Sumut Rp25 miliar.
Secara keseluruhan terdapat tujuh BPD yang berkolaborasi dalam satu sindikasi untuk membiayai BIJB di Kertajati yang berlolasi di Majalengka, Jawa Barat, tersebut. Mereka adalah Bank Jateng, Bank Sumut, Bank Jambi, Bank Kalbar, Bank Kalsel, Bank Sulselbar, serta Bank BJB Syariah.
Kontribusi terbesar untuk pembiayaan Bandara Kertajati berasal dari Bank Jateng Syariah Rp366 miliar dan Bank Sumut Syariah Rp150 miliar. Selebihnya ada Bank Jambi Syariah, Bank Kalbar Syariah, dan Bank Kalsel Syariah masing-masing porsinya Rp100 miliar.
“Totalnya Rp906 miliar ditambah dengan Bank Sulselbar Syariah Rp50 miliar dan BJB Syariah Rp40 miliar,” tutur Hanawijaya kepada Bisnis, Kamis (20/7).
Secara keseluruhan, penyaluran kredit bank pembangunan daerah pada semester I/2017 sudah mulai bergerak ke sektor infrastruktur meskipun geliatnya belum terlalu terasa.
Ketua Asosiasi Bank Daerah Kresno Sediarsi mengatakan bank-bank daerah ingin dilibatkan lebih jauh dalam proyek infrastruktur, baik yang diinisiasi oleh pemerintah pusat maupun daerah.