Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia Haru Koesmahargyo mengatakan, kantor cabang perseroan di Timor Leste memang baru berjalan beberapa bulan, tetapi sampai saat ini sudah memperoleh nasabah sekitar 20.000 rekening.
“Sudah lumayan itu bila melihat pembukaan kantor cabang yang baru beberapa bulan dan jumlah penduduk yang tidak terlalu banyak. Dari segi transaksi juga sudah lumayan,” ujarnya kepada Bisnis pada Senin (29/8).
Haru pun memperkirakan, perseroan sudah akan mulai balik modal dari total yang dikeluarkan untuk cabang Timor Leste dalam dua tahun sampai tiga tahun ke depan.
“Kami sih optimistis modal sudah balik lagi pada dua tahun sampai tiga tahun ke depan. Lagipula, syarat pendirian cabang di Timor Leste tidak terlalu sulit dan besar dari sisi modalnya,” ujarnya.
Sebelumnya, bank yang memiliki fokus bisnis pada segmen wong cilik itu mengaku menyiapkan modal sekitar Rp30 miliar sampai RP50 miliar dalam proses pembukaan cabang baru di Timor Leste.
Dari laporan keuangan Juni 2017, cabang anyar bank berkode emiten BBRI itu sudah mencatatkan total pendapatan senilai Rp161 juta. Namun, dari segi laba sebelum pajak masih rugi sebesar Rp2,36 juta.
Cabang perseroan di Timor Leste memiliki total aset senilai Rp101,86 miliar, sedangkan total liabilitas senilai Rp104,23 miliar.
Bank dengan aset terbesar di Indonesia itu secara total memiliki tiga kantor cabang luar negeri yakni, Cayman Islands, Singapura, dan Timor Leste. Lalu, ada pula dua kantor perwakilan di Hong Kong dan New York.
Sampai semester I/2017, kantor cabang perseroan di luar negeri yang memiliki kontribusi terbesar ada di Amerika Serikat (AS) yang terdiri dari kantor cabang Cayman Island dan kantor perwakilan New York. Sampai paruh pertama kemarin, laba sebelum pajak kantor cabang BRI di Negeri Paman Sam melonjak 51,19% menjadi Rp211,43 miliar dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Di sisi lain, kantor cabang perseroan di Singapura justru mencatatkan penurunan laba sebelum pajak sebesar 51,68% menjadi Rp6,44 miliar dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu. Di sisi lain, kantor perwakilan di Hong Kong menjadi positif sebesar Rp109 juta dibandingkan dengan sebelumnya yang masih mengalami rugi sebesar Rp10 juta.
Adapun, BRI juga berencana meningkatkan kantor perwakilan perseroan di Hong Kong menjadi kantor cabang.
Haru sempat menuturkan, perseroan menargetkan kantor perwakilan di Hong Kong sudah bisa jalan menjadi kantor cabang pada awal tahun depan.
Sayangnya, dia enggan menuturkan lebih jauh terkait permodalan yang dipersiapkan untuk meningkatkan kantor perwakilan di Hong Kong tersebut.
JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. memperkirakan kantor cabang anyar di Timor Leste akan balik modal dalam dua tahun sampai tiga tahun ke depan. Adapun, kinerja dari cabang perseroan di negara bekas provinsi di Indonesia diprediksi sudah menghasilkan pada tahun depan.
Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia Haru Koesmahargyo mengatakan, kantor cabang perseroan di Timor Leste memang baru berjalan beberapa bulan, tetapi sampai saat ini sudah memperoleh nasabah sekitar 20.000 rekening.
“Sudah lumayan itu bila melihat pembukaan kantor cabang yang baru beberapa bulan dan jumlah penduduk yang tidak terlalu banyak. Dari segi transaksi juga sudah lumayan,” ujarnya kepada Bisnis pada Senin (29/8).
Haru pun memperkirakan, perseroan sudah akan mulai balik modal dari total yang dikeluarkan untuk cabang Timor Leste dalam dua tahun sampai tiga tahun ke depan.
“Kami sih optimistis modal sudah balik lagi pada dua tahun sampai tiga tahun ke depan. Lagipula, syarat pendirian cabang di Timor Leste tidak terlalu sulit dan besar dari sisi modalnya,” ujarnya.
Sebelumnya, bank yang memiliki fokus bisnis pada segmen wong cilik itu mengaku menyiapkan modal sekitar Rp30 miliar sampai RP50 miliar dalam proses pembukaan cabang baru di Timor Leste.
Dari laporan keuangan Juni 2017, cabang anyar bank berkode emiten BBRI itu sudah mencatatkan total pendapatan senilai Rp161 juta. Namun, dari segi laba sebelum pajak masih rugi sebesar Rp2,36 juta.
Cabang perseroan di Timor Leste memiliki total aset senilai Rp101,86 miliar, sedangkan total liabilitas senilai Rp104,23 miliar.
Bank dengan aset terbesar di Indonesia itu secara total memiliki tiga kantor cabang luar negeri yakni, Cayman Islands, Singapura, dan Timor Leste. Lalu, ada pula dua kantor perwakilan di Hong Kong dan New York.
Sampai semester I/2017, kantor cabang perseroan di luar negeri yang memiliki kontribusi terbesar ada di Amerika Serikat (AS) yang terdiri dari kantor cabang Cayman Island dan kantor perwakilan New York. Sampai paruh pertama kemarin, laba sebelum pajak kantor cabang BRI di Negeri Paman Sam melonjak 51,19% menjadi Rp211,43 miliar dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Di sisi lain, kantor cabang perseroan di Singapura justru mencatatkan penurunan laba sebelum pajak sebesar 51,68% menjadi Rp6,44 miliar dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu. Di sisi lain, kantor perwakilan di Hong Kong menjadi positif sebesar Rp109 juta dibandingkan dengan sebelumnya yang masih mengalami rugi sebesar Rp10 juta.
Adapun, BRI juga berencana meningkatkan kantor perwakilan perseroan di Hong Kong menjadi kantor cabang.
Haru sempat menuturkan, perseroan menargetkan kantor perwakilan di Hong Kong sudah bisa jalan menjadi kantor cabang pada awal tahun depan.
Sayangnya, dia enggan menuturkan lebih jauh terkait permodalan yang dipersiapkan untuk meningkatkan kantor perwakilan di Hong Kong tersebut.