Bisnis.com, JAKARTA—Rencana pengembangan tata kota berbasis transit oriented development (TOD) dinilai bisa memunculkan permintaan yang lebih tinggi terhadap kredit di sektor infrastruktur.
Ekonom SKHA Institute Eric Sugandi mengatakan, munculnya permintaan kredit tersebut bisa mengalir ke bank-bank pelat merah maupun bank asing. Hal ini tergantung kepada siapa motor penggerak proyek bersangkutan.
“Kalau yang mendorong itu pemerintah maka akan pinjam ke bank-bank pelat merah. Kalau bank asing [dipakai jika investornya swasta asing],” tuturnya kepada Bisnis, Jumat (8/9/2017).
Bank asing mana yang akan terlibat akan kembali lagi kepada negara asal investor. Lazimnya apabila itu Jepang maka yang akan bantu membiayai proyek dari Negeri Sakura, seperti MRT, adalah bank dari negara yang sama pula.
Menurut Eric, ada negara-negara yang apabila menanamkan investasi akan dilakukannya secara satu paket. Tidak hanya kontraktor proyek infrastrukturnya tetapi juga bank sumber pendanaannya.