Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Shinhan Indonesia menargetkan pada tahun ini kreditnya bisa menembus Rp5 triliun.
Asisten Direktur Bank Shinhan Indonesia Lisa Gilian mengatakan, dalam rencana bisnis bank (RBB) pada tahun ini, kami menargetkan kredit bisa menyentuh Rp5 triliun pada akhir tahun ini.
Bila melihat target itu, bank dengan induk asal Korea Selatan itu akan mencatatkan pertumbuhan 151,8% dibandingkan dengan akhir tahun lalu senilai Rp1,98 triliun.
Sampai kuartal II/2017, perseroan telah mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 65% menjadi Rp3,27 triliun dibandingkan dengan akhir tahun lalu.
“Setelah menyelesaikan akuisisi dan merger kemarin, kami akan diversifikasi portofolio penyaluran kredit. Salah satunya infrastruktur untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan blue chip, dan industri lain pendukung infrastruktur,” ujarnya ujarnya setelah penandatanganan sindikasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. pada Senin (18/9).
Lisa menyebutkan, sektor Infrastruktur akan menjadi yang paling besar porsinya dibandingkan sektor lainnya untuk portofolio kredit perseroan. “Kami ingin mendorong porsi sektor infrastruktur bisa sentuh 20%,” sebutnya.
Dia menuturkan, selain sektor infrastruktur, perseroan juga melirik manufaktur, perdagangan, pembangkit listrik, minyak dan gas, serta kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).