Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mencatat telah menurunkan suku bunga kredit sesuai dengan penurunan suku bunga acuan. Hanya saja, penurunan bunga kredit tidak merata langsung dirasakan semua debitur, perseroan juga melihat profil risiko masing-masing debitur tersebut.
Direktur Keuangan Bank Tabungan Negara Iman Nugroho Soeko mengatakan, perseroan telah menurunkan tingkat bunga kredit sesuai dengan perkembangan suku bunga acuan Bank Indonesia.
Dia pun memaparkan, kalau dilihat sampai September 2017, rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perseroan sudah turun menjadi 4,49% dibandingkan dengan Desember 2016 yang sebesar 4,9%.
“Lalu, rata-rata yield kredit kami juga sudah berada di bawah 10% dibandingkan dengan tahun lalu yang masih berkisar 11%,” ujarnya kepada Bisnis pada Minggu (22/10).
Iman menyebutkan, untuk penurunan kredit pun tidak bisa serta merta merata pada semua segmen. Ada beberapa produk prioritas dalam penyaluran kredit seperti kredit pemilikan rumah (KPR) atau debitur Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Jadi, dengan begitu ada yang sudah menikmati bunga kredit rendah, tetapi juga ada yang masih tinggi. Hal itu kembali lagi kepada sisi risiko debiturnya juga,” sebutnya.