Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. mencatat penurunan laba bersih konsolidasi pada kuartal III/2017.
Penurunan itu disebabkan oleh alokasi cadangan pada PT BJB Syariah, anak usaha perseroan. Adapun, untuk laba bank only, perseroan mengklaim masih tumbuh.
Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) Ahmad Irfan mengatakan, perseroan mengalokasi pencadangan untuk coverage ratio BJB Syariah menjadi 91% sehingga laba bersih konsolidasi perseroan turun 8% menjadi Rp1,1 triliun.
“Kalau laba bersih bank only justru kami tumbuh 119% menjadi Rp1,3 triliun. Untuk target sampai akhir tahun ini diharapkan bisa tumbuh 130%,” ujarnya, Jumat (27/10/2017).
Dari sisi pendapatan bunga bersih pada kuartal ketiga tahun ini, perseroan mencatatkan kenaikan sebesar 3,5% menjadi Rp4,7 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Untuk pertumbuhan kredit, bank berkode emiten BJBR itu mencatatkan kenaikan sebesar 12% menjadi Rp70,8 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu, sedangkan untuk pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perseroan mencatatkan kenaikan sebesar 18,2% menjadi Rp92,3 triliun.
Baca Juga
Irfan mengatakan, secara industri tingkat pertumbuhan kredit memang masih belum terlalu menggeliat,tetapi perseroan bisa mencatatkan pertumbuhan hingga 12%. Sampai akhir tahun, perseroan menargetkan pertumbuhan kredit bisa tembus 13%.
“Kami akan berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar,” ujarnya.