Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) memperluas fokus bisnis dengan pengembangan asuransi marine cargo.
Department Head Cargo Business Adira Insurance Ali Andre mengatakan Asuransi Marine Cargo yang diberikan perusahaan mencakup perlindung bagi pelanggan terhadap risiko yang mungkin terjadi saat proses pengiriman barang baik melalui jalur darat, laut dan udara.
Dia mengatakan bisnis perlindungan pengangkutan ini terus membesar bahkan dilihat dari YOY (year on year), telah terjadi peningkatan dalam perolehan premi dari asuransi marine cargo sebesar 40%.
“Kontribusi premi asuransi marine cargo akan terus ditingkatkan agar dapat memberikan perlindungan lebih kepada para pelanggan,” kata Ali melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (30/11/2017).
Ali juga menyebut Adira Insurance optimis lini bisnis ini terus mencatatkan pertumbuhan hingga akhir tahun. Apalagi data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat asuransi marine cargo mencatatkan kenaikan premi sebesar 4,3% menjadi Rp 1,64 triliun.
“Tahun ini memang penuh dengan tantangan, namun berbagai upaya kami tingkatkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Akuisisi bisnis dari agent, broker, banking dan corporate yang selama ini menjadi mitra Adira Insurance, telah kami lakukan. Selain itu, kami juga berencana melebarkan sayap bisnis melalui industri infrastruktur dan tambang,” ungkap Ali.
Baca Juga
Dia mengatakan komitmen perusahaan dalam bisnis ini juga terus ditunjukan dengan membayar klaim sesuai ketentuan. Baru-baru ini, kata dia, Adira Insurance membayarkan klaim senilai Rp10,15 Milliar kepada PT Eka Dharma Jaya Sakti.
“Kami berusaha untuk mengelola klaim dengan baik dimana kami selalu menyesuaikan variasi barang yang diangkut dengan jaminan perlindungan yang diberikan,” kata Ali.
Dia memastikan asuransi kargo yang diberikan pihaknya sangat komprehensif yakni mulai dari risiko sejak proses pengiriman barang sampai dengan tiba di tempat tujuan.
Perlindungan juga dapat diperluas dengan memberikan jaminan terhadap kerugian atau risiko yang disebabkan oleh gempa bumi, letusan gunung berapi, dan sambaran petir; hingga akibat badai.
“Kami memberikan perlindungan lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan,” katanya.