Bisnis.com, TARAKAN -- Pertemuan tingkat menteri Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Filipana East ASEAN Growt Area atau BIMP EAGA ke-21 resmi dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.
Dalam sambutannya, Darmin menekankan pada pentingnya sinergi yang harus dibangun antar negara di subregional ini.
“Saya percaya dengan komitmen yang kita bangun saat ini, akan dapat membawa kemakmuran bersama,” ujarnya di Tarakan, Minggu pagi (3/12/2017).
Selain itu, dia juga mengungkapkan sektor pariwisata dapat menjadi arah penggerak pertumbuhan dalam kerja sama BIMP-EAGA. Sebagai regulator, Darmin mengajak para perwakilan pemerintah yang hadir dalam forum tersebut untuk mendukung kerja sama ini, seperti dalam hal regulasi maupun infrastruktur. Selain sektor pariwisata, menko juga menekankan pada kerja sama pada sektor perdagangan dan investasi.
“Paling utama adalah memperkuat saling pemahaman, tidak hanya di subregional tetapi juga di kawasan, tempat kita membangun bekerja sama ini,” tuturnya.
Pertemuan tingkat menteri BIMP EAGA ke-21 merupakan acara puncak dari rangkaian pertemuan kerja sama subregional organisasi di Asia Tenggara tersebut. Sebelumnya, BIMP EAGA telah menggelar pertemuannya sejak 30 November 2017 lalu dengan agenda pertemuan antara komite bisnis dari masing-masing negara. Selain itu, diadakan pula rapat antar pejabat tinggi dari keempat negara tersebut.
Baca Juga
Dalam kerjasama ini, Indonesia menjadi kekuatan ekonomi terbesar dengan menyumbang porsi 62,8% dari total keseluruhan. Malaysia 18,1%, Filipina 15%, dan Brunai Darussalam 4,1%.
Adapun Filipina menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar dengan angka 9%.