Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. berencana melakukan sekuritisasi aset perumahan senilai Rp2 triliun pada 2018 mendatang.
Direktur Keuangan dan Treasuri BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan, langkah tersebut rencananya menjadi bagian dari strategi perseroan dalam berburu dana nonkonvensional pada tahun depan.
“Rencana sekuritisasi tersebut kami akan menggandeng SMF [Sarana Multigriya Finansial],” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (24/12/2017).
Selain sekuritisasi aset, tutur Iman, perseroan juga membidik penghimpunan dana melalui pinjaman bilateral dan penerbitan negotiable certificate of deposit (NCD).
“Untuk obligasi sepertinya tahun depan kami stop dulu karena sudah Rp5 triliun,” jelasnya.
Sebagai informasi, pada Oktober 2017, bank dengan kode emiten BBTN tersebut menerbitkan NCD tahap III dengan total nilai Rp550 miliar.
Adapun, hingga kuartal III/2017, BTN mencatatkan perolehan laba bersih menjadi Rp2 triliun atau naik 24% dari Rp1,62 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari sisi penyaluran kredit, BTN mencetak pertumbuhan 19,95% menjadi Rp184,5 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp153,81 triliun.
Lalu, dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), BTN mencatatkan kenaikan 13,96% per September 2017 menjadi Rp168,05 triliun.