Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan kredit di sektor infrastruktur masih akan tumbuh pada 2018, tetapi tak akan sebaik tahun lalu.
Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) David Sumual mengatakan pengeluaran pemerintah untuk infrastruktur akan diseimbangkan dengan belanja sosial untuk memacu daya beli masyarakat.
Secara umum, dia memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan tahun ini maksimal di angka 10%.
"Jadi target [pertumbuhan] sekitaran 10% saya rasa sudah cukup baik," katanya kepada Bisnis pada Rabu (3/1/2018).
Namun, target tersebut mungkin nanti bisa disesuaikan seiring dengan berjalannya waktu. Apalagi jika perekonomian Amerika Serikat dan Eropa sudah pulih, maka bisa jadi peluang untuk Indonesia meningkatkan ekspor.
Hal tersebut, menurut David, didukung oleh harga komoditas yang semakin baik, setelah sempat anjlok 2 tahun terakhir.
Sebelumnya, Direktur Keuangan PT Bank Maybank Indonesia Tbk. Thilagavathy Nadason mengatakan pihaknya masih berharap pada infrastruktur dan komoditas.
Meskipun demikian, dia menegaskan Maybank tidak akan terlalu agresif menyalurkan kredit, apalagi pada awal tahun.
"Kami wait and see dulu. Lihat secara industrinya. Peningkatan kerjanya bisa sustain atau tidak," ujarnya.