Bisnis.com,JAKARTA — Sepanjang 2018, PT BNI Multifinance menargetkan penyaluran pembiayaan mencapai Rp1,2 triliun atau tumbuh 43,7% jika dibandingkan realisasi pembiayaan pada 2017.
Direktur Utama BNI Multifinance Suwaluyo mengatakan sepanjang 2017, pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp835 miliar atau tumbuh 75% jika dibandingkan capaian pada 2016.
Meskipun penyaluran pembiayaan sepanjang 2017 mencatatkan pertumbuhan, tetapi realisasinya dibawah target yang ditetapkan perseroan. Sebelumnya, perseroan menargetkan penyaluran pembiayaan sepanjang 2017 bisa mencapai Rp1 triliun atau tumbuh sekitar tiga kali lipat jika dibandingkan realisasi pembiayaan pada 2016 yaitu Rp389 miliar.
"Realisasinya memang belum sesuai target, karena terkendala SDM yang belum memadai," kata Suwaluyo kepada Bisnis, Sabtu (6/1/2018).
Dia menuturkan, sepanjang 2017, pihaknya memang tengah berupaya untuk melakukan perluasan jaringan. Akan tetapi, penyaluran pembiayaan belum sesuai yang diharapkan, karena kurangnya jumlah tenaga pemasaran.
Adapun, untuk mencapai target pembiayaan sebesar Rp1,2 triluun sepanjang 2018. Dia menyatakan perseroan berencana untuk meningkatkan porsi pembiayaan konsumtif hingga porsinya mencapai kisaran 35%. Hingga akhir tahun lalu, porsi pembiayaan konsumtif masih berada pada kisaran 30%.
“Kami akan genjot pembiayaan konsumen karena potensinya sangat bagus. Selain itu, kami ingin spread risiko, karena kalau pembiayaan komersial, nilainya besar-besar,” ujarnya.
Selain itu, juga masih akan melakukan perluasan jaringan, dan menambah jumlah tenaga pemasaran, serta mengoptimalkan sinergi dengan BNI selaku induk usaha untuk mencapai target pembiayaan pada tahun ini.