Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih ASM 2017 Tumbuh 15%

Bisnis.com, JAKARTA PT Asuransi Sinar Mas mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga 15% pada 2017.
Asuransi Sinar Mas. /Bisnis.com
Asuransi Sinar Mas. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Sinar Mas mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga 15% pada 2017.

Direktur PT Asuransi Sinar Mas (ASM) Dumasi M.M. Samosir menjelaskan hingga akhir tahun lalu pihaknya meraup laba bersih senilai Rp555,93 miliar.

“[Realiasi itu] naik 15% jika dibandingkan tahun lalu [2016] yang sebesar Rp482,82 miliar,” ungkapnya kepada Bisnis.com, Rabu (24/1/2017).

Pada periode yang sama, Dumasi mengatakan premi bruto ASM meningkat 10% dengan didukung pemasaran sejumlah produk andalan. Sepanjang 2017 pihaknya mampu membukukan premi bruto senilai Rp5,74 triliun.

Dengan demikian, ASM mampu merealisasikan target premi bruto yang ditetapkan sepanjang tahun lalu, yakni senilai Rp5,7 triliun.

“Target kami tercapai bahkan terlewati sedikit. Meningkat 10% dari pencapaian 2016 yang sebesar Rp5,24 tiliun,” ungkapnya.

Dumasi merincikan pada periode tersebut premi bruto anak usaha Grup Sinarmas di sektor asuransi umum ini masih dominan berasal dari lini bisnis properti atau harta benda, yakni sebesar 41% dari nilai total premi bruto. Lini bisnis kendaraan menyusul dengan kontribusi masing-masing sebesar 19% untuk asuransi mobil dan 7% untuk asuransi motor.

Asuransi kesehatan, jelasnya, berkontribusi sebesar 11% dari total premi bruto ASM. “Marine cargo 8%, dan sisanya [produk asuransi] lainnya,” ujarnya.

Dumasi menjelaskan pada tahun lalu premi bruto ASM dari asuransi rekayasa atau engineering bertumbuh paling signifikan, yakni sebesar 95% dibandingkan tahun sebelumnya. Asuransi pengangkutan barang, jelasnya, juga bertumbuh signifikan, yakni mencapai 52%.

Dari sisi jumlah premi, dia mengatakan asurasi kebakaran pada lini bisnis properti bertumbuh paling signifikan. “Kalau dari sisi jumlah premi, pertumbuhann GPW [gross premium written] ASM, asuransi kebakaran naik Rp199,7 miliar, lalu marine cargo Rp149 miliar dan asuransi mobil Rp98 miliar,” jelas Dumasi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Anggi Oktarinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper