Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat (Bank Kalbar) pada 2017 membukukan laba bersih sebesar Rp338,2 miliar atau tumbuh 9,91% secara year on year (yoy).
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 13,1% menjadi Rp1,15 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,02 triliun.
Himpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Kalbar juga mengalami peningkatan sebesar 22,1% sepanjang tahun lalu menjadi Rp13,7 triliun.
Dana simpanan berjangka atau deposito mengalami pertumbuhan yang paling tinggi yakni sebesar 46%.
Kinerja tersebut mendorong aset Bank Kalbar tumbuh 18,34% mencapai Rp16,57 triliun pada akhir 2017.
Penyaluran kredit Bank Kalbar pada 2017 mencapai Rp9,77 triliun atau tumbuh 8,87% (yoy) dari tahun sebelumnya sebesar Rp8,98 triliun.
Persentase kredit kepada usaha mikro, kecil, dan menengah ikut tumbuh menjadi 20,33% atau melampaui target yang ditetapkan oleh regulator sebesar 20%.
Rasio kredit bermasalah Bank Kalbar masih terjaga meskipun mengalami sedikit peningkatan pada 2017.
NPL gros Bank Kalbar tercatat naik 0,46% dari level 0,70% pada 2016 menjadi 1,16% pada tahun lalu.
Sedangkan untuk NPL net, kenaikannya hanya sebesar 0,02% dari 0,15% pada 2016 menjadi 0,17% sampai dengan akhir tahun lalu.