Bisnis.com, JAKARTA – Citibank Indonesia membidik pertumbuhan kinerja yang lebih positif pada 2018 sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
CEO Citibank Indonesia Batara Sianturi memperkirakan pertumbuhan kredit tahun ini akan berkisar 5% -10%. Target tersebut memang di bawah proyeksi Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia yang mengharapkan pertumbuhan 10%-12%.
“Proyeksi pertumbuhan kredit single digit, antara 5%-10% untuk loan growth tahun ini. Kami lihat kesempatan cukup baik tapi segmen Citi Bank itu terfokus pada segmen multinasional di institutional banking, serta segmen komersial dan kartu kredit untuk bisnis ritel,” katanya saat ditemui Bisnis di Jakarta, Rabu (21/2/2018).
Dia menuturkan pendorong pertumbuhan diharapkan akan ditopang oleh kedua segmen utama tersebut yang saat ini proporsinya sekitar 50:50 di perseroan.
Citi Indonesia juga akan lebih fokus memacu pertumbuhan dengan cara pemberian sindikasi pembiayaan, baik ke perusahaan multinasional maupun proyek infrastruktur.
Batara menambahkan, pihaknya telah mengantongi sejumlah rencana sindikasi untuk kuartal I dan kuartal II tahun ini.
“Ada beberapa sektor yang nanti akan kami fokuskan. Kami lihat peluang untuk kuartal I dan II itu meliputi banyak sekali segmen dan sektor industri, misalnya peluang di bidang telko, food, dan consumer ritel,” ungkapnya.
Citi Indonesia juga menggenjot bisnis layanan pembiayaan perdagangan ekspor impor alias trade financing serta cash management sebagai salah satu kontributor penyumbang pendapatan bunga dan komisi.
Salah satu terobosan yang dilakukan perseroan yakni dengan penyediaan open account financing atau program layanan cash management digital kepada sejumlah perusahaan, terutama skala multinasional.
Pada perkembangan lain, Citi Indonesia terus memperdalam digitalisasi dalam semua bisnisnya, baik konsumer, ritel maupun korporasi. Saat ini perseroan menyediakan dua platform utama, yakni Citimobile untuk segmen ritel serta Citidirect untuk segmen institutional banking.
Untuk perbankan ritel, layanan yang diberikan pada umumnya menyangkut jasa pembayaran terintegraasi dalam satu aplikasi. Adapun, untuk perbankan korporasi, layanan digital mencakup pembayaran dan colletion.
Dalam kaitannya dengan fintech, Batara mengaku Citi Indonesia telah lama berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan jasa keuangan berbasis teknologi.
Bentuk kerja sama tersebut antara lain dengan sinergi database sehingga mempermudah fasilitasi pembayaran dan akuisisi nasabah.