Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Citibank Indonesia Catat Laba Rp2,6 Triliun Berkat Efisiensi Operasional

CEO Citibank Indonesia Batara Sianturi mengungkapkan laba didorong oleh beban operasional yang lebih efisien, menghasilkan perbaikan Cost to Income Ratio (CIR).
Citibank Indonesia menyampaikan beberapa pendorong kinerja perusahaan yang telah membukukan laba Rp2,6 triliun pada 2024/Bisnis-Patricia Abigail
Citibank Indonesia menyampaikan beberapa pendorong kinerja perusahaan yang telah membukukan laba Rp2,6 triliun pada 2024/Bisnis-Patricia Abigail

Bisnis.com, JAKARTA — Citibank N.A. Indonesia (Citi Indonesia) memaparkan beberapa pendorong kinerja perusahaan yang telah membukukan laba Rp2,6 triliun pada 2024. 

CEO Citibank Indonesia Batara Sianturi mengungkapkan laba perseroan didorong oleh beban operasional yang lebih efisien yang menghasilkan perbaikan Cost to Income Ratio (CIR) menjadi 40,4% dari 65,7% pada tahun sebelumnya. 

Peningkatan laba bersih memberikan kontribusi pada peningkatan Return on Asset (ROA) menjadi 3,7% dari sebelumnya 3,3% di tahun 2023 dengan Return on Equity (ROE) sebesar 13,7%. Sementara Rasio Liquidity Coverage (LCR) dan Rasio Net Stable Funding (NSFR) Citi yaitu di 333,8% dan 166,3%, di atas ketentuan minimum. 

"Citi Indonesia memiliki modal yang kuat dengan rasio kewajiban penyediaan modal (KPMM) sebesar 40,5%, meningkat dari 37,9% di tahun sebelumnya," kata Batara kepada media, Jakarta (24/4/2025). 

Batara Sianturi mengungkapkan perusahaan tetap waspada dalam menghadapi dinamika pasar yang kompleks. Serta memastikan perusahaan dapat terus menyesuaikan diri dengan perubahan regulasi sambil terus berinovasi dan melayani klien. 

Dia juga menjelaskan Citi Indonesia pada tahun 2024, membukukan peningkatan pada laba bersih sebesar Rp2,6 triliun. "Ini disebabkan oleh beban operasional yang lebih efisien seiring transformasi organisasi kami," tuturnya. 

Batara menjabarkan bahwa bisnis perbankan kami yang mencakup Corporate Banking, Global Network Banking, dan Commercial Banking, terus mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif di tengah kondisi eksternal yang menantang. Secara khusus, Global Network Banking mencapai hal ini melalui beragam inisiatif, termasuk kinerja koridor Asia-to-Asia yang melayani kepentingan bisnis klien Asia kami yang berinvestasi di Indonesia. 

Pada 2024, kata Batara, Citi Indonesia terlibat dalam beberapa transaksi penting, termasuk bertindak sebagai Bank Koordinator Tunggal dan telah sukses menyelesaikan kesepakatan fasilitas kredit sindikasi bergulir alias syndicated revolving credit facilities senilai total US$200 juta dan Rp7,5 triliun untuk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 

Selain itu, Citi Indonesia bertindak sebagai Mandated Lead Arranger Bank pada pinjaman sosial senilai US$800 juta. Angka ini dari total fasilitas pinjaman berjangka senilai $1 miliar untuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). 

Bisnis Treasury and Trade Solutions (TTS) kami mencatat pertumbuhan positif pada tahun 2024, didukung oleh pertumbuhan simpanan pihak ketiga dan peningkatan volume pembayaran lebih dari dua kali lipat dari tahun ke tahun. Hal ini didorong oleh transaksi digital melalui pembayaran instan dan transaksi Corporate Card atau kartu korporasi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper