Bisnis.com, JAKARTA – Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) membukukan laba bersih sebesar Rp645,35 miliar pada kuartal I/2025.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, realisasi itu menurun 3,09% dari Rp665,9 miliar.
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi menyebut bahwa perolehan laba bersih itu ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang naik 11% menjadi Rp1,03 triliun dan rasio dana murah (current account saving account) yang stabil di kisaran 74%.
“Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh ketegangan geopolitik dan volatilitas pasar, jaringan internasional Citi tetap menjadi keunggulan kompetitif,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).
Berdasarkan laporan keuangannya, Citi Indonesia menyalurkan kredit sebesar Rp27,97 triliun pada kuartal pertama tahun ini, menurun 11,22% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp31,51 triliun. Aset perseroan naik tipis 0,25% YoY menjadi Rp91,04 triliun.
Kualitas aset Citi Indonesia tercatat membaik dengan rasio kredit bermasalah (non-performing loan) gross yang menurun menjadi 0,2% dari 3,4% pada tahun sebelumnya.
Baca Juga
Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) juga turun 4,22% YoY dari Rp58,09 triliun menjadi Rp55,64 triliun pada kuartal I/2024. Giro turun 3,71% menjadi Rp41,17 triliun, sedangkan deposito turun 5,64% YoY menjadi Rp14,47 triliun.
Terkait rasio kinerja lainnya, imbal ekuitas atau return on equity (ROE) tercatat sebesar 13,3% dan imbal aset return on assets (ROA) sebesar 3,5%.
Rasio liquidity coverage (LCR) dan rasio net stable funding (NSFR) berada pada level 340% dan 159%, sedangkan rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) sebesar 43,2%.
“Kami berada pada posisi yang strategis untuk mendukung klien lintas negara, khususnya di saat mereka perlu beradaptasi dengan tatanan dunia yang baru ini. Kami akan terus mendukung pertumbuhan keuangan klien kami dan ketahanan sektor perbankan di Indonesia,” pungkas Batara.