Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Inhealth) meyakini pendapatan premi tetap dapat tumbuh dua digit sepanjang 2018 dengan tetap memacu segmen korporasi.
Head of Corporate Secretary Division Mandiri Inhealth Ronald FE Pinangkaan menyampaikan, perseroan akan mempertahankan capaian pertumbuhan pendapatan premi dua digit pada tahun lalu. Pihaknya memproyeksikan pendapatan premi dapat tumbuh 14%-15% atau mencapai Rp2,12 triliun hingga Rp2,14 triliun pada tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia, Senin (23/4/2018), Mandiri Inhealth mencatatkan pendapatan premi senilai Rp1,86 triliun pada tahun lalu atau tumbuh 14,73% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp1,62 triliun.
Adapun, hasil investasi pada tahun lalu tercatat Rp156,62 miliar atau tumbuh 11,63% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp140,30 miliar.
Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan premi dan hasil investasi, perseroan mencatatkan laba komprehensif senilai Rp195,17 miliar pada tahun lalu. Realisasi ini bertumbuh 17,69% dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya senilai Rp165,84 miliar.
"Di sini sales cukup memberikan kontribusi, meski kondisi industri sedang kurang bagus di tahun kemarin. Selain itu, kami mengembangkan execellent service kepada provider rumah sakit dan para badan usaha," katanya, Selasa (24/4/2018).
Awal tahun kemarin, pihaknya memberikan perlindungan risiko kepada 5.000 atlet dan official pada Invitation Tournament Asian Games 2018 pada pada 8-15 Februari 2018.
Lebih lanjut, Ronald menyebutkan, saat ini pihaknya menjadi kandidat official partner guna memberikan perlindungan risiko kepada atlet selama perhelatan berlangsung.
Tidak ada produk perlindungan risiko khusus atlet yang ditawarkan dalam perhelatan akbar ini. Ronald mengatakan pihaknya menggunakan produk eksisting yakni Managed Care.
"Mandiri Inhealth menjadi kandidat untuk medical insurace untuk atlet dan official. Saat ini masih proses dan belum diumumkan," katanya.