Bisnis.com,JAKARTA - Lembaga penjamin mencatatkan outstanding penjaminan tumbuh 48,25% pada kuartal I/2018. Segmen usaha produktif masih mendominasi outstanding penjaminan pada awal tahun ini.
Data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lembaga Penjamin per Maret 2018 menunjukkan, outstanding penjaminan tercatat Rp210,20 triliun. Angka ini meningkat 48,25% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp141,72 triliun.
Segmen usaha produktif masih mendominasi outstanding penjaminan sebesar 59,19%. Adapun, 40,81% lainnya berasal dari segmen usaha non produktif.
Segmen usaha produktif pada kuartal I/2018 tercatat Rp124,36 triliun atau tumbuh 58,42% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp78,50 triliun. Sementara itu, segmen usaha non produktif tercatat Rp85,74 triliun atau tumbuh 35,63% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp63,22 triliun.
Imbal jasa penjaminan tercatat Rp288 miliar atau meningkat 59,69% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp180 miliar. Klaim yang dibayar lembaga penjamin sebesar Rp356 miliar atau meningkat 98,91% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp179 miliar. Jumlah terjamin sebanyak 9,3 juta orang atau meningkat 54,12% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 6,34 juta orang.
Adapun, aset lembaga penjamin pada tiga bulan pertama ini sebesar Rp17,97 triliun. Angka ini meningkat 13,52% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp15,83 triliun. Jamkrindo masih mendominasi aset lembaga penjamin sebesar Rp14,74 triliun atau 82,03% dari total aset lembaga penjamin.