Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) menggenjot penjualan polis asuransi berbalut investasi yang menyasar nasabah dari kalangan jetset melalui agen yang berpengalaman.
Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia, Jonathan Hekster mengatakan perseroan sengaja meluncurkan produk baru untuk menjaring baik nasabah baru dan nasabah existing. Guna melakukan pendekatan yang lebih efektif, Manulife hanya menjual produk high end ini melalui agen yang berpengalaman.
“Produk ini hanya akan ditawarkan oleh agen yang sangat berpengalaman. Mungkin hanya sekitar 10% [dari total agen]. Mereka adalah agen yang punya kepercayaan diri untuk menghadapi kalangan mapan,” katanya, Rabu (19/9/2018).
Saat ini terdapat lebih dari 100.000 orang dengan nilai aset US$1 juta yang termasuk ke dalam kalangan high net worth (HNW) atau konglomerat di Indonesia. Pertumbuhan kemapanan ini diikuti oleh perubahan gaya hidup. Kendati terus meningkat, kesadaran berasuransi pada kalangan ini masih rendah.
Hal ini terlihat dari survei Manulife Investor Sentiment Index 2016 yang menyebutkan investor Indonesia hanya mengalokasikan 12% dari kekayaannya untuk membeli asuransi.
“Nasabah ini kebanyakan wiraswasta. Kebanyakan mereka lebih suka investasi di properti yang kurang efisien. Artinya kesadaran [perencanaan keuangan] mereka belum ada. Sampai sekarang belum ada solusi yang tepat bagi mereka,” katanya.
Lebih lanjut, Chief Agency Officer Manulife Indonesia Jeffrey Kie mengatakan membangun hubungan baru dengan kalangan HNW tidak mudah. Untuk itu, dia berharap nasabah existing yang ada mendapatkan edukasi yang lebih baik setelah adanya produk ini.
Saat ini total agen Manulife mencapai 7.300 tenaga yang tersebar di Indonesia. Adapun total pelayanan nasabah yang didukung oleh tenaga profesional mencapai sekitar 9.000 orang. “Yang paling penting adalah membangun pengertian. Maka kami banyak melakukan literasi. Kami sering ajak mereka diskusi,” ujarnya.
Manulife juga memiliki produk high end lain yang sebelumnya sudah dipasarkan melalui bancassurance.
Manulife tidak menargetkan produk tertentu untuk bisa menguasai pasar. Menurutnya, produk ini dibentuk untuk memenuhi celah kebutuhan klien. Saat ini Manulife telah melayani 2,4 juta nasabah. Dia berharap produk ini dapat berkontribusi untuk menjaring nasabah-nasabah anyar.
Dalam peluncuran produk terbarunya, Manulife menyediakan tiga produk baru yang meliputi asuransi jiwa dan kesehatan. Dengan premi mulai dari Rp120 juta per tahun, asuransi ini dikategorikan sebagai asuransi jiwa premium.
Produk unitlink ini akan mengalokasikan setoran premi hingga 80% untuk investasi pada tahun polis pertama. Mulai tahun kedua hingga ke-10, 100% premi akan diinvestasikan.
Berdasarkan laporan keuangan pada semester I/2018, Manulife mencatatkan premi bruto senilai Rp4,81 triliun, naik 21,77% dibandingkan semester I/2017. Kinerja hasil investasi yang masih minus akibat gejolak IHSG pada awal tahun menyusutkan pendapatan hingga 17,32% menjadi Rp4,55 triliun. Pada 2017, jumlah pendapatan masih Rp5,5 triliun.